Mohon tunggu...
Hendi Eka Hidayat
Hendi Eka Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Generasi Milenial Berpancasila

12 Juli 2023   10:23 Diperbarui: 12 Juli 2023   10:23 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Generasi muda membutuhkan sebuah sistem etika yang akan menjadi filter pengaruh adat dan budaya asing yang merusak. Peranan Pancasila sebagai sistem etika dalam teorinya dapat memainkan peran itu, namun dalam prakteknya diperlupakn usaha yang lebih oleh setiap pemangku tanggung jawab rumah tangga, baik rumah tangga keluarga di rumah maupun rumah tangga pemerintah. Sebuah sinergi akan dari keduanya akan menanamkan sistem etika Pancasila kepada generasi muda dengan lebih optimal.

Rumah tangga pemerintah sebagai pemegang aturan dan hukum etika bermasyarakat, dan rumah tangga keluarga sebagai tempat penanaman nilai-nilai dasar karakter Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan tentu saja nilai-nilai keagamaan. Generasi muda yang mendapatkan seluruh prosesnya akan memiliki kesadaran etika, sehingga akan berperilan sopan dan santun. Dengan begitu akan lahir sebuah masyarakat yang harmonis dan akan mendukung Indonesia menjadi bangsa yang adil dan makmur.

Namun dalam beberapa praktiknya, Pelaksanaan sistem etika dari sila sila Pancasila yang terjadi pada generasi muda telah terjadi degradasi, sehingga banyak sistem etika yang dilangar bahkan diabaikan. Bahkan yang terjadi pada era saat ini, pemerintah tidak lagi mendukung penguatan sistem etika Pancasila di generasi muda. Dan RUU PKS yang dikeluarkan di akhir 2021 ini menjadi bukti bahwa Pancasila sebagai sistem etika yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia sudah tkurang diimplementasikan, sehingga nilai luhur bangsa Indonesia lama-kelamaan akan terkikis dan terdegradasi.

Menyikapi hal tersebut, seyogyanya seluruh lapisan masyarakat memiliki kesadaran dan mengawal fokus dan program pemerintah dalam mengimplementasikan sistem etika Pancasila. Bagaimanapun, tanggung jawab beretika Pancasila bukan tanggung jawab beberapa orang saja untuk mengaturkan, namun tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia. Sehingga terjadinya degradasi moral merupakan tugas dan kewajiban seluruh rakyat Indonesia untuk memperbaikinya. Dengan harapan terjadi sinergi dari semua pihak yang akan menjadi gerakan kesatuan mewujudkan generasi muda beretika Pancasila.

Peranan Pancasila yang ketiga adalah sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan aspek penting untuk kemajuan sebuah bangsa. Bangsa Indonesia memiliki urgensi dalam hal pendidikan, ini dibuktikan dengan fokus pemerintah dalam menerapkan program pendidikan bagi masyarakat. Sistem pendidikan di Indonesia terus dikembangkan sesuai dengan kemajuan informasi dan teknologi. Dan dalam prateknya, pengembangan pendidikan itu harus dinaungi dengan ideologi Pancasila, agar tetap sejalan dengan nilai luhur dan cita-cita bangsa Indonesia.

Ilmu pengetahun memiliki dampak positif, namun juga memiliki dampak negatif yang tidak dapat kita hiraukan. Dalam menyikapi dampak positif tersebut, Pancasila berperan sebagai landasan rasa syukur dan kesadaran untuk terus berkembang, sehingga ilmu pengetahuan yang ada tidak statis. Ilmu pengetahuan yang bersinergi dengan Pancasila diharapkan dapat menjadi sebuah formula yang akan membawa Indonesia lebih maju dan lebih baik dalam segala aspek, sehingga terwujud bangsa Indonesia yang adil dan makmur.

Sebaliknya dalam menyikapi dampak negatif, Pancasila berperan sebagai batasan dan filter terhadap dampak negatif tersebut, lalu Pancasila juga memproteksi generasi muda dari dampak negatif yang tidak dapat difilter. Generasi muda yang menjadikan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan akan menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan menuju nilai positif, dan akan memangkas dampak negatif dari ilmu pengetahuan atau memodifikasinya sehingg sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Contoh konkritnya adalah dampak perkembangan ilmu pengetahuan dengan bebasnya informasi tentang budaya dan dunia entertainment dari negara luar yang masuk ke kalangan muda, yang berpengaruh terhadap etika dan budaya generasi muda. Sehingga memudarkan batasan-batasan moral dan nilai-nilai Pancasila, membuminya budaya pergaulan bebas. Semua itu dapat dibuktikan dengan tingginya statistik kehamilan wanita di luar nikah, yang juga berdampak pada meningkatnya kasus aborsi.

Dengan diimplementasikan, Pancasila dapat memproteksi generasi muda dari dapak negatif tersebut. Ilmu pengetahuan yang berkembang dapat dimanfaatkan dengan lebih bijak dan melahirkan dampak positif. Pancasila juga dapat menanamkan kesadaran untuk belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.

Ketiga poin tersebut diharapkan bersinergi membentuk generasi muda bangsa Indonesia yang memiliki jiwa Pancasila, etika Pancasila dan juga cerdas memamfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dengan terus mempelajari dan mengembangkannya.

Bangsa Indonesia adalah bangsa Pancasila, yang buka hanya sebagai ideoligi namun juga sebagai filsafat, etika, dan dasar pengembangan ilmu pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun