Mohon tunggu...
HDS
HDS Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia biasa

Mari terus belajar...;-)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masih Saktikah Pancasila (Ku)?

14 Oktober 2011   08:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:58 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain masalah korupsi dan terorisme, masih banyak permasalahan di negeri ini yang mengancam Pancasila tetap sakti, namun jika dibahas satu per satu akan terlalu panjang. Namun yang terpenting kita pahami bersama adalah ketika kita berbicara mengenai kesaktian Pancasila ataupun ancaman terhadap Pancasila, sesungguhnya kita berbicara tentang kita sendiri, baik sebagai warga negara maupun sebagai orang yang terlibat dalam pemerintahan.

Penghayatan dan pengamalan Pancasila yang tidak jelas tentu merupakan tema utama dari serangkaian masalah yang terjadi. Pancasila tidak lagi menjadi kepribadian, pandangan, bahkan jiwa kita dalam membangun negara yang telah diperjuangkan mati-matian oleh pahlawan-pahlawan yang tidak mengenal kita, yang untuk kita mereka perjuangkan negeri ini.

Beberapa hari yang lalu kita baru saja memperingati hari kesaktian Pancasila, mari kita renungkan kembali makna Pancasila secara benar. Dengan berbagai persoalan bangsa yang sedang terjadi saat ini, tentu menjadi pertanyaan besar bagi kita semua, “apakah saat ini Pancasila masih bisa dikatakan sakti?”. Mari kita buka hati nurani kita untuk mencintai Pancasila, dengan menghayati kembali dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta tidak lupa untuk kita transfer secara terus-menerus kepada generasi selanjutnya, niscaya Pancasila tetap sakti sebagai tanda NKRI tetap Berjaya sebagaimana yang dicita-citakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun