KOMPASIANA.COM, BARITO KUALA - Program "Sehat Mandiri Patih Muhur Baru" melalui Pojok Literasi Inklusif berhasil meningkatkan pengetahuan gizi dan kesehatan ibu-ibu di Desa Patih Muhur Baru, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
apt. Hendera, ketua tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, menyampaikan bahwa program ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama ibu-ibu. "Dalam sebulan pertama, 70% pengunjung Pojok Literasi Inklusif adalah ibu-ibu dan remaja putri," ujarnya.
Hasil survei menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan praktik kesehatan ibu-ibu:
- Pemahaman tentang stunting meningkat drastis. "Sekarang, 80% ibu-ibu dapat menjelaskan apa itu stunting, penyebab, dan cara pencegahannya," jelas apt. Hendera.
- Pengetahuan tentang gizi seimbang meningkat 20%. "Saya jadi paham cara menyusun menu sehat untuk keluarga," ujar Ibu Raehana (50 th), peserta lainnya.
Ibu Majidah (38), salah satu kader kesehatan yang dilatih dalam program ini, mengatakan, "Sekarang saya bisa menggunakan alat-alat kesehatan dan memberikan pelayanan cek kesehatan ke ibu-ibu lainnya. Ini sangat membantu pekerjaan saya sebagai kader."
Ketua Ibu Pengajian Patih Muhur Baru, Ibu Rusminawati (45), menyambut positif dampak program ini. "Kami melihat perubahan nyata. Ibu-ibu jadi lebih peduli dengan kesehatan dan gizi keluarga," ujarnya.
Selain itu, program ini juga melibatkan pemberian buku-buku kesehatan, buku parenting, dan buku gizi yang semakin memperkaya pengetahuan ibu-ibu. "Buku-buku ini sangat membantu kami dalam memahami berbagai aspek kesehatan dan pengasuhan anak," ungkap Ibu Norlaila (42), salah satu peserta program.
Sebagai bagian dari program, juga diadakan kegiatan pelayanan kesehatan yang mencakup pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Para ibu berkesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan Apoteker Bapak apt. Hendera mengenai cara menjaga pola hidup sehat dan penggunaan obat yang baik dan benar.
"Konsultasi langsung dengan Pak Hendera sangat bermanfaat. Saya jadi lebih paham tentang obat-obatan yang saya konsumsi dan bagaimana menjaga kesehatan dengan lebih baik," tutur Ibu Nursihan (55), salah satu peserta yang mengikuti sesi konsultasi.
apt. Hendera menambahkan bahwa program ini juga membantu ibu-ibu memahami pentingnya pencegahan penyakit tidak menular. "70% ibu-ibu sekarang paham faktor risiko hipertensi dan gejala diabetes," jelasnya.
Meski demikian, masih ada tantangan dalam implementasi program, terutama terkait akses internet dan literasi digital. Tim peneliti berencana untuk fokus mengatasi hal ini dalam tahap selanjutnya.
Program "Sehat Mandiri Patih Muhur Baru" merupakan bagian dari skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun anggaran 2024.
apt. Hendera menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemberi dana hibah pengabdian kepada masyarakat, yaitu Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud) RI. "Kami sangat berterima kasih atas dukungan dana dari DRTPM Kemdikbud RI. Tanpa dukungan tersebut, program ini tidak mungkin terlaksana dan memberikan manfaat yang begitu besar bagi masyarakat Desa Patih Muhur Baru," ungkapnya.
(*/kompasiana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H