Baru-baru ini saya berkenalan dengan teman baru kita sebut saja namanya mas Tutur (bukan nama sebenarnya). Saat ini ia sedang mencari kerja, sebelumnya ia berprofesisebagai guru di sekolah swasta diprovinsi Banten untuk tenaga pengajar dibidang studisejarah. Saat itu dibenak saya dan juga teman yang lain adalah pelajaran tentangFosil, Manusia purba, Zaman batu dan sejenisnya. Tidak satupun yang terbayang tentang sejarah Negara jika tidak ada yang mengingatkan bahwa sejarah juga berkaitan dengan Sejarah Bangsa. Setelah pembicaraan teralihkan ketopik lain, ada yang bertanya pada mas Tutur bagaimana caranya mengajar. Dengan singkat mas Tutur jawab "Suruh aja catet, satu orang tulis dipapan tulis yang lain salin kebuku masing". Saya pun tersenyum mendengar jawabanya teringat semasa sekolah dulu sepertinya pernah juga mengalami hal ini dan biasanya yang mendapat tugas menulis dipapan tulis adalah seorang siswi ( cewek ya :D ) mungkin karena tulisanya lebih rapi. Mungkin tidak hanya saya dan siswa dikelas mas Tutur yang mengalami hal ini karena teman-teman yang lain pun ternyata juga pernah mengalami. Jika dipikir lagi suguh sangat disayangkan, karena sekolah adalah tempat anak-anak bangsa belajar segalam macam hal, yang belum bisa baca, tulis, gambar, memainkan alat musik, berhitung, belum tau sejarah banngsanya, tidak tau bentuk permukaan bumi, tidak tahu rumus menghitung kecepatan gerak, tidak tau apa itu reaksi kimia dan lainya menjadi tahu dan bisa. namun karena sang pelatih hanya menjadi pemandu yang salah arah, ya jadinya bisa kita simpulkan sendiri.
Jika POLRI berperan menjaga keamanan dimasyarakat dan TNI menjaga keutuhan NKRI dankehormatan Bangsa. Maka GURU berperan besar untuk membangun pondasi awal sebuahgenerasi penerus suatu bangsa. sangat besar peranya, lantas jika POLRI & TNI prosespenerimaanya sangat panjang, berliku, tes Psikologinya & teorinya dengan level wahidmengapa tidak demikian halnya untuk GURU... Jika POLRI & TNI ada sanksi jika melanggarprosedur tugasnya lalu untuk GURU... saya tidak menyudutkan peran GURU namun alangkahbaiknya jika ada proses yang lebih tersistem baik untuk sekolah negeri ataupun swasta.untuk jadi SATPAM penjaga pusat perbelanjaan saja ada tahapan dan tidak semua bisa,masak untuk menjaga generasi bangsa penjaganya diambil semrawutan.?
Salam Satu Bangsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H