Mohon tunggu...
Hendarin
Hendarin Mohon Tunggu... Lainnya - Teknologi Informasi

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Mengendalikan Diri dalam Bermain Judi Online

26 Agustus 2024   17:00 Diperbarui: 26 Agustus 2024   17:42 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solusi ini dapat diwujudkan melalui edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya kecanduan judi online, serta melalui regulasi yang lebih ketat untuk mengawasi aktivitas ini. 

Selain itu, penggunaan teknologi seperti aplikasi yang membatasi waktu bermain juga bisa menjadi alat yang efektif untuk membantu individu mengontrol kebiasaan berjudi mereka. 

Penulisan ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang pentingnya pengendalian diri dalam bermain judi online dan menawarkan solusi konkret untuk mencegah dampak buruk yang ditimbulkannya.

instagram.com/merdekadotcom
instagram.com/merdekadotcom

Fenomena judi online saat ini telah menjadi permasalahan yang krusial dalam masyarakat modern, terutama ketika dikaitkan dengan aspek kebudiluhuran atau nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi dalam kehidupan sosial. 

Judi online, meskipun pada dasarnya merupakan bentuk hiburan, sering kali berkonflik dengan nilai-nilai seperti kerja keras, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang cenderung menggoda individu untuk mencari keuntungan instan tanpa usaha yang sebanding. Dari sudut pandang kebudiluhuran, hal ini bisa dilihat sebagai pengabaian terhadap nilai moral dan etika yang seharusnya menjadi panduan dalam berperilaku.

Dari segi teori, dalam perspektif sosiologi moral, tindakan berjudi, terutama dalam bentuk online, sering kali dipandang sebagai deviasi sosial, di mana individu menyimpang dari norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. 

Durkheim, seorang sosiolog terkenal, menyebutkan bahwa setiap masyarakat memiliki batasan normatif yang, jika dilanggar, akan menimbulkan ketidakselarasan sosial. 

Judi online, dengan segala kemudahan akses dan anonimitas yang ditawarkannya, bisa mendorong seseorang untuk melanggar norma tersebut tanpa khawatir akan sanksi sosial yang mungkin terjadi dalam interaksi langsung.

Secara psikologis, judi online juga dapat dikaitkan dengan teori perilaku kompulsif. Skinner, seorang psikolog behavioris, mengemukakan bahwa perilaku yang diperkuat secara variabel (variable reinforcement) cenderung menghasilkan kebiasaan yang kuat dan sulit untuk dihentikan. 

Dalam konteks judi online, pemain sering kali mengalami kemenangan dan kekalahan secara acak, yang memperkuat dorongan untuk terus bermain dengan harapan mendapatkan kemenangan berikutnya. Ini bisa sangat merusak, karena individu bisa kehilangan kontrol diri dan terus berjudi meskipun mengalami kerugian besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun