Mohon tunggu...
Hendar Widhiansah
Hendar Widhiansah Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri 1 Purwosekar Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang

Barang siapa menginginkan dunia, hendaklah ia berilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia berilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1- Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

20 Oktober 2024   21:05 Diperbarui: 20 Oktober 2024   22:01 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, keberadaan aspek social emosional seorang guru sangat berpengaruh dalam melahirkan keputusan yang terbaik terhadap sebuah kasus di sekolah.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan terhadap berbagai studi kasus yang terjadi baik itu masalah moral dan etika di sekolah akan sangat berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik. Seorang yang berprofesi sebagai Guru tentunya memiliki professional judgement (Pertimbangan Profesional) dalam menganalisis kasus serta efek dari ketuntasan sebuah kasus tersebut terhadap nama baiknya dan nama baik sekolah. Pertimbangan itu sering sekali lahir dari nilai-nilai kebajikan yang selama ini dianut oleh seorang guru tersebut.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman ?

 Secara pribadi, pengambilan keputusan itu tepat dan akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman adalah dengan melibatkan berbagai pihak terkait dalam pengambilan keputusan tersebut. Jika masalahnya adalah masalah yang masih bisa ditolerir dan masih bisa dikonsumsi oleh public, maka tidak ada salahnya kita menyelesaikan masalah dengan musyawarah mufakat. 

Namun, jika kasus di sekolah tersebut sangat sensitif dan tidak layak dikonsumsi oleh publik, saya sebagai pemimpin mungkin akan mencari penyelesaian yang terbaik dengan pelaku dalam kasus tersebut dengan orang tuanya secara tertutup. Dan hasil akhirnya akan saya komunikasikan pada guru dan komite. Hal ini perlu untuk mengantisipasi berbagai anggapan pihak ketiga atau masyarakat terhadap citra sekolah.

Kemudian, sebagai pemimpin pembelajaran. Jika kasus yang terjadi masih tergolong kasus biasa. Pada siswa saya akan melaksanakan restitusi, dan pada rekan sejawat saya akan melakukan teknik coaching.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

 Tantangan-tantangan yang ada dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di sekolah saya adalah :

- Tantangan yang pertama adalah adanya pembiaran dari orang tua siswa kepada anaknya dalam pembelajaran di sekolah dan di rumah sehingga motivasi belajar anak rendah.

- Tantangan yang kedua adalah sebagian besar orang tua di lingkungan sekolah kami adalah petani dan pekebun yang kadang membutuhkan anaknya untuk membantunya di ladang. Hal ini menjadi kebiasaan dan akhirnya fokus anak dalam belajar sangat kurang.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

 Pengambilan keputusan yang kita ambil dalam menuntaskan permasalahan kasus di sekolah sangat dipengaruhi oleh pengajaran kita yang memerdekakan murid. Jika keputusan yang diambil memberikan efek yang baik, menenteramkan, menertibkan dan menyenangkan semua pihak dan tidak menyakiti perasaan. Maka secara tidak langsung itu adalah cara kita dalam memerdekakan murid-murid kita. Pembelajaran yang tepat dalam mengakomodasi potensi murid yang berbeda-beda dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

 Seorang pemimpin pembelajaran harus memiliki banyak pertimbangan dalam memutuskan sebuah perkara apalagi itu yang berkaitan dengan murid-muridnya. Guru harus mampu menerapkan dasar pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, sesuai dengan nilai- nilai kebajikan serta bertanggung jawab. Segala yang kita putuskan akan sangat berpengaruh pada kehidupan dan masa depan murid. Kesalahan dalam mengambil keputusan terhadap kasus yang melibatkan murid akan berefek pada masa depan murid yang bisa saja makin terpuruk.

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

 Kesimpulan akhir yang bisa penulis tarik adalah Modul 3.1. tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin ini merupakan modul lanjutan dari modul-modul yang telah dipelajari selama ini. Dalam Modul 1 kita dibekali secara teori dasar dalam keberpihakan pembelajaran pada murid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun