Mohon tunggu...
Hendar Widhiansah
Hendar Widhiansah Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri 1 Purwosekar Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang

Barang siapa menginginkan dunia, hendaklah ia berilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia berilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1- Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

20 Oktober 2024   21:05 Diperbarui: 20 Oktober 2024   22:01 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep-konsep yang dimaksud adalah adanya 4 Paradigma Dilema Etika, 3 Prinsip Pengambilan Keputusan dan 9 Langkah Pengambilan dan Pengujian Keputusan.

Pada kesempatan kali ini, penulis akan mencoba mengoneksikan materi Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin dengan modul- modul dalam PGP yang sudah kita pelajari sebelumnya.

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ?

 Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. 

Proses "menuntun" yang dimaksudkan kemudian diimplementasikan dalam bentuk Pratap Triloka yang kita kenal dengan ungkapan Ing ngarso sing tuladha (Di depan anak murid, Guru harus mampu memberikan contoh/teladan yang baik), Ing madya mangun karsa (Di tengah/ Di antara muridnya, Guru mampu memberikan inspirasi / motivasi. Dan Tut Wuri Handayani (Di belakang muridnya, Guru harus memberikan dukungan dan kepercayaan).

Ungkapan filosofis KHD inilah yang menjadi dasar kita dalam melaksanakan tugas kita sebagai Guru dan sebagai pemimpin pembelajaran. Ungkapan ini memiliki inti pemikiran bahwa pendidikan harus berorientasi pada kepentingan murid, agar murid dapat menemukan kekuatan kodratnya. Hal ini sejalan dengan dasar kita dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin. 

Dalam modul 3.1., pengambilan keputusan terkait kasus di sekolah harus memiliki 3 dasar yaitu berpihak pada murid, sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan bertanggung jawab. Berpihak pada murid maksudnya adalah agar keputusan yang diambil harus memiliki nilai kepentingan untuk murid dan beorientasi pada kebutuhan murid. Dan seminim mungkin menghindari pengambilan keputusan yang akan menyakiti hati murid atau menimbulkan masalah baru bagi murid.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip- prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai sebagai Guru Penggerak terdiri atas 5 Nilai yaitu : Berpihak pada murid , Mandiri, Reflektif, Kolaboratif dan Inovatif. Kelima Nilai GP ini sangat berpengaruh secara etika dan emosional terhadap prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan beretika.

Selanjutnya, keterkaitannya dengan 3 prinisp pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah sebagai berikut :

1. Berpikir berbasis hasil akhir ( Ends-Based Thinking) ; pengambilan keputusan dengan menganalisis efek akhir dari keputusan sebuah kasus memiliki keterkaitan dengan nilai mandiri dan reflektif. Pemimpin pembelajaran menerapkan kemandiriannya dan sikap reflektif dalam menghadapi sebuah kasus Dilema Etika di sekolah dan memikirkan berbagai konsekuensi dan efek dari keputusan yang akan diambil. Sikap refleksi dan mandirid alam menganalisis kasus akan mengarahkan pemimpin dalam mengambil keputusan yang terbaik.

2. Berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) ; Beberapa ahli memang mengatakan bahwa prinsip pengambilan keputusan yang berbasis pada peraturan adalah pengambilan keputusan yang kaku.Namun, dalam beberapa studi kasus, keberadaan peraturan sebuah institusi itu sangat membantu pemimpin dalam mengmabil keputusan. Keterkaitannya dengan nilai seorang Guru Penggerak adalah nilai berpihak pada murid dan nilai kolaboratif. Nilai berpihak pada murid terlihat dari pemberlakuan peraturan yang sebenarnya dibuat demi kepentingan murid itu sendiri agar terlaitih mandiri dan disiplin. Nilai kolaboratif seorang pemimpin akan terlihat jika dalam pengambilan keputusan Dilema Etika, walau peraturan sudah tertulis dengan baik, ada kalanya pemimpin memerlukan penguatan dengan menanyakan berbagai pertimbangan kepada guru, orang tua, komite atau warga sekolah yang lain yang dianggap kompeten dalam memberikan solusi terhadap sebuah kasus.

3. Berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking) ; Solusi yang terbaik dalam menghadapi kasus / masalah adalah dengan mengambil keputusan yang menguntungkan semua pihak tanpa menyakiti perasaan pihak yang lain. Inilah yang menyebabkan prinsip berbasis rasa peduli ini merupakan prinsip terbaik dalam mengambil keputusan terhadap suatu masalah. Prinsip ini secara terang menggiring kita pada penerapan 5 nilai Guru Penggerak yang kita pelajari. Namun, nilai inovatif adalah nilai yang paling menonjol dalam prinsip ini. GP sebagai pemimpin pembelajaran harus memikirkan berbagai alternatif-alternatif kreatif dalam menghadapi berbagai kasus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun