Saga menunjuk beberapa halaman yang hanya berisi kalimat acak yang tidak umum. Kalimat acak yang paling dekat berada di halaman 9 bertuliskan,
basxtuwe ascdsicdonhg. wiwendrf
"Paman adalah teman dekat ayah. Apakah ayah pernah berbagi kode untuk dipecahkan?" Tanya Saga.
"Tidak. Zola tidak suka dengan rahasia." Seki menjawab dengan yakin.
"Apakah buku ini untuk kakakmu, Odric. Menguji kemampuan Odric si murid terbaik?"
"Bukan bermaksud membandingkanmu dengan Odric, Saga" Seki meminta maaf secara tidak langsung. Semua warga nagari Cheduge memang menjuluki Odric sebagai si murid terbaik karena kecerdasan yang ia miliki melebihi rata-rata kemampuan siswa sekolah saat itu.
Saga sudah terbiasa untuk terus dibandingkan dengan Odric. Menyebalkan memang selama bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang prestasi saudara kandung.
Beruntung saat itu Rheen sampai di rumah.
"Aku membawa roti bakar dan agar-agar. Apakah kau mau makan siang bersama kita, Saga?" Rheen menaruh banyak belanjaan di meja terdekat.
"Terima kasih. Tapi aku ada keperluan mendesak." Saga menolak tawaran Rheen. Wajah yang namanya disebut terakhir langsung terlihat cemberut. Sedangkan Seki, ia terlihat memahami penolakan Saga.
Saga bergegas keluar dari rumah Seki. Pikirannya berkecamuk sebuah pertanyaan yang ia mesti temukan jawabannya segera hari ini.