"Panglima Essa! Panglima Essa!" Tergesa-gesa dari kejauhan seorang pembawa pesan istana berlari ke arah mereka berdua.
"Pesan dari raja sepertinya nih. Aku menebak, kau dinikahkan dengan putri Iva."
"Tenanglah. Ada kabar apa?" Essa bertanya kepada pembawa pesan. Setelah sebelumnya mata Essa melotot kearah Elcom.
Si pembawa pesan menyerahkan kepada Essa sepucuk surat berstempel khusus.
"Ada apa panglima?" Tanya Elcom sekedar ingin tahu.
"Batu Assion dicuri seorang master AL." Jawab Essa.
Essa menghirup udara sangat banyak dan memejamkan kelopak matanya. Proses ini memberi supply oksigen lebih oke untuk otak Essa bekerja keras mencari inspirasi apa yang mesti ia lakukan.
Setelah memastikan informasi sudah tersampaikan. Pembawa pesan meminta ijin untuk kembali ke pos tempatnya bertugas.
"Siapkan kudaku. Aku tunggu di gerbang istana 2 jam dari sekarang." Perintah Essa secara mendadak kepada pembawa pesan.
"Ingat. Jangan beritahu Raja tentang hal ini dan juga kepergianku." Essa mewanti-wanti pembawa pesan yang mengangguk paham.
"Mau kemana, panglima?" Elcom harap-harap cemas.