"Tidak ibu." Saga bergumam dalam hati kenapa Rheen akhir-akhir ini ikut campur dalam banyak urusannya.
"Ayolah. Karena aku adalah ibumu." Katia memohon dengan sangat.
Lama jeda di momen ini. Saga memproses kata. Namun lidah dan otak serasa tidak akur untuk kali ini.
"Kau rindu Odric, Nak?" Tanya katia memastikan.
"..."
"Tentu saja. Begitu juga dengan ayah." Saga berusaha tidak menyebut ayah. Namun apa daya, ucapan menggambarkan hati. Ia rindu.
"Pun sama dengan perasaan ibu kepada mereka." Katia menghela napas seakan berusaha mencari sedikit cara untuk sekedar terlihat tegar.
Katia berencana keluar dari kamar Saga. Rasanya cukup bagi dirinya menemukan jawaban atas tindakan Saga di pemakaman.
Badannya mencoba berdiri, namun Saga mencegah dengan memegang tangannya.
"Bu. Apa yang ayah lakukan sebelum perang suci?" Tanya Saga berucap seperti berbisik.
"Apakah itu menjadi perhatianmu, Nak?" Katia berbalik tanya. Menjadikan dirinya excited dipercakapan dalam gelap ruangan kamar ini.