Strategi jigsaw ini merupakan pembelajaran yang berlandaskan pada bentuk struktur multi fungsi kelompok belajar yang dapat dipakai pada semua pokok bahasan serta semua tingkatan dalam mengembangkan keahlian setiap kelompok. Slavin mengartikan strategi pembelajaran jigsaw sebagai metode kooperatif yang paling fleksibel karena bisa diterapkan dalam jenjang pendidikan manapun. Sedangkan Arends mengartikan mendefinisikan strategi pembelajaran jigsaw sebagai pembelajaran kooperatif yang membentuk beberapa siswa menjadi kelompok dan dapat bertanggung jawab terhadap materi yang telah diberikan.
Strategi Jigsaw ini memiliki tujuan yang sangat bagus untuk siswa jika diimplementasikan dengan benar, apalagi gaya belajar dalam strategi ini sangat fleksibel dan dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan. Kemandirian yang dimiliki oleh siswa diarahkan tidak langsung menerima materi dari gurunya, tetapi berusaha dalam menggali informasi yang telah diterima. Dengan seperti itu, rasa tanggung jawab murid akan terlatik dengan sendirinya, sebab siswa mempunyai tanggung jawab untuk memahami dan menyampaikan materi ke dalam kelompok lain. Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan kerja sama antarkelompok kecil didalam kelas. Perasaan kompak dapat membuat kelas lebih aktif dan semangat belajar semakin meningkat.
Dengan tujuan yang dimiliki sangat bagus, maka strategi jigsaw juga memiliki banyak manfaat, yaitu:
1. Siswa dapat saling menerima kekurangan murid lain
2. Meningkatkan kemampuan siswa
3. Mengurangi sifat yang apatis
4. Pemahaman siswa lebih mendalam
5. Memunculkan motivasi yang lebih
6. Hasil belajar yang lebih tinggi
7. Meningkatkan rasa toleransi dan kepekaan terhadap sesama.