Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Landasan Karakter Generasi Emas 2045

29 Desember 2024   09:56 Diperbarui: 29 Desember 2024   09:56 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Sumber Gambar: Kompas.com

Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Landasan Karakter Generasi Emas 2045

Pendidikan karakter memegang peranan penting dalam menyiapkan generasi masa depan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki moralitas dan jiwa sosial yang kuat di masa depan. 

Sejalan dengan tujuan tersebut, Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang diluncurkan pada 27 Desember 2024 oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, menjadi upaya konkret untuk menciptakan generasi emas Indonesia 2045. 

Gerakan ini memiliki misi membentuk kebiasaan positif pada anak-anak, sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam konsep pendidikan karakter.  

Urgensi Pendidikan Karakter dalam Era Modern

Di tengah tantangan zaman modern, seperti kecanduan gawai, paparan konten negatif, dan perubahan pola hidup yang tidak sehat, pendidikan karakter menjadi kebutuhan mendesak. Anak-anak masa kini tidak hanya memerlukan kecerdasan intelektual, tetapi juga nilai-nilai moral yang kuat untuk menghadapi dunia global yang semakin kompleks.  

Ki Hajar Dewantara telah menekankan pentingnya pendidikan yang menyentuh seluruh aspek kehidupan anak, mencakup intelektual, moral, dan sosial. Ia mendefinisikan pendidikan karakter sebagai proses “memelihara budi pekerti,” di mana sekolah, keluarga, dan masyarakat harus bekerja sama untuk membentuk individu yang utuh. Dalam filosofi ini, prinsip asah (mendidik), asih (kasih sayang), dan asuh (mengasuh) menjadi pedoman utama dalam membangun karakter anak.  

Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, sebagai inisiatif pendidikan karakter, sangat relevan dengan pandangan Ki Hajar Dewantara. Kebiasaan-kebiasaan yang diperkenalkan dalam gerakan ini merupakan bentuk pembiasaan nilai-nilai luhur yang menyentuh aspek budi pekerti dan moralitas.  

Gerakan ini merumuskan tujuh kebiasaan utama sebagai landasan pembentukan karakter; 1.Bangun Pagi: Menanamkan disiplin dan produktivitas sejak dini. 2. Beribadah: Mengajarkan nilai religius dan moralitas. 3. Berolahraga: Mendorong kesehatan fisik dan mental. 4. Makan Sehat dan Bergizi: Menumbuhkan kesadaran pola hidup sehat. 5. Gemar Belajar: Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas. 6. Bermasyarakat: Membentuk empati dan tanggung jawab sosial. 7. Tidur Cepat: Mendukung regenerasi fisik dan mental yang optimal.  

Kebiasaan-kebiasaan ini dirancang untuk menciptakan kepribadian anak yang seimbang dan harmonis, sejalan dengan prinsip pendidikan holistik yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun