Ketiga. Prabowo menyoroti bahwa ketidakefisienan dalam birokrasi adalah salah satu faktor yang menyebabkan berbagai tantangan di dalam negeri.Â
Segala persoalan yang disebutkan Prabowo, bahwa banyak warga yang masih hidup di bawah garis kemiskinan dan anak-anak yang tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk sekolah, disebabkan karena kinerja birokrasi pemerintahan yang tidakberorientasi pada kerakyatan.
Keempat. Pidato ini juga menggambarkan perlunya kepemimpinan yang memiliki integritas dan berkomitmen untuk memberantas korupsi serta melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh.Â
Pemimpin dengan integritas dapat memberikan teladan kepada bawahannya dan mendorong budaya kerja yang bersih dari praktik korupsi.Â
Dengan demikian, substansi dari isi pidato Prabowo tersebut, memberikan sinyal bahwa reformasi internal dalam pemerintahan menjadi sangat mendesak.Â
Jika kinerja birokrasi tidak profesional dan penuh penyimpangan, selain dapat merugikan masyarakat, terutama kelompok rentan, juga merusak integritas dan kepercayaan rakayat pada pemerintah.Â
Perbaikan tata kelola dengan mekanisme pengawasan yang lebih ketat, serta memastikan bahwa anggaran publik digunakan dengan benar dan efisien. Memastikan bahwa pelayanan publik dan kebijakan pemerintah benar-benar bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.Â
Hal ini menggarisbawahi bahwa birokari tidak hanya fokus pada penyelesaian tugas administratif, tetapi juga memiliki empati dan pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat yang dilayani.Â
Singkat kata, sebagian besar tanggungjawab birokrasi pemerintah dalam memberbaiki masalah dan tantangan yang dihadapi bangsa ini, tentunya diletakan diatas pundak seorang pemimpin.Â
Dengan kepemimpinan yang tegas dalam menindak pelanggaran, diharapkan birokrasi pemerintahan dapat termotivasi untuk bekerja secara jujur dan berintegritas.
Semogra kemimpinan baru ini tidak mengingkari janji suci dalam menjalankan visi-misi yang telah diucapkan dihadapan seluruh rakayat Indonesia.Â