Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Transisi Kepemimpinan Indonesia: Menyelaraskan Kebijakan Lama dan Inisiatif Baru

13 Oktober 2024   15:22 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:10 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dok. Kementerian Pertahanan/Via Kompas.com

Indonesia akan segera memasuki fase penting dalam politik nasional dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada 20 Oktober 2024. 

Dalam transisi pemerintahan, selain menandai pergantian kepemimpinan, juga membuka lembaran baru dalam tata kelola kebijakan nasional, dan menjadi cerminan dinamika politik dalam negeri yang terus berkembang.

Proses ini diharapkan mampu memberikan arah baru menuju Indonesia emas, sekaligus menjadi momen untuk menilai kembali pencapaian sebelumnya. 

Tantangan utama bagi pemerintahan baru adalah menyelaraskan program-program yang telah berjalan dengan rencana kebijakan baru yang lebih progresif, guna mewujudkan pemerintahan yang efisien dan adaptif terhadap perubahan.

Dengan demikian, di tengah perubahan ini, salah satu tantangan terbesar adalah menjaga kesinambungan program-program yang telah berjalan selama masa kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi), yang kemudian menjadi landasan yang kuat bagi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menghadirkan tata kelola yang responsif dan proaktif di semua bidang dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan.

Kilas Balik Capaian Kepemerintahan Jokowi 2 Periode

Lembaga survei Indikator Politik mencatat sekitar 75 persen masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang akhir masa jabatannya. 

Menurut Prof. Burhanudin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, data survei yang dilakukan mencakup tren kepuasan publik sejak era Presiden Megawati hingga pemerintahan Jokowi.

Secara khusus, data menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap Jokowi lebih tinggi di periode kedua dibandingkan periode pertama.  Pada periode pertama, tingkat kepuasan sempat mengalami penurunan tajam hingga 40-an persen pada Juni 2015, akibat inflasi yang mencapai 7,3 persen setelah kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Namun, Jokowi segera memulihkan keadaan dengan mengalihkan dana subsidi ke proyek infrastruktur dan bantuan sosial, sehingga tingkat kepuasan kembali meningkat.

Selama dua bulan terakhir sebelum survei dilakukan pada September 2024, tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi mengalami penurunan dari 82 persen menjadi 75 persen, atau turun 7 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun