Selain Goyang di Lidah, Es Krim Bisa Bikin Diabetes Menyala
Tren konsumsi es krim semakin meningkat. Es krim bukan hanya sekadar pencuci mulut, tetapi telah menjadi bagian dari produk kuliner.
Berbagai kedai es krim menawarkan keunggulan rasa yang menggoda dengan beragam bahan tambahan yang menggugah selera, terutama saat cuaca panas.
Popularitas es krim terus melambung seiring dengan kemunculan berbagai varian rasa yang unik dan menarik.
Namun, di balik kenikmatan es krim, terdapat kekhawatiran terhadap dampak kesehatan. Mengkonsumsi es krim secara berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan.Â
Produk es krim kemasan umumnya mengandung banyak gula, pemanis, dan lemak, tetapi tidak mengandung serat yang cukup.Â
Hal ini menjadikan es krim sebagai salah satu makanan yang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Menurut beberapa referensi ahli gizi, sering mengkonsumsi es krim dapat meningkatkan risiko diabetes.Â
Es krim dari kedai atau franchise biasanya tidak mencantumkan informasi nutrisi, sehingga kandungan gula dan lemak sering kali tidak diketahui oleh konsumen.Â
Konsumsi es krim sekali dalam seminggu masih dianggap aman, tetapi frekuensi yang lebih tinggi dapat menjadi masalah bagi kesehatan.
Untuk menjaga kesehatan, penting untuk memperhatikan informasi nilai gizi pada produk es krim, terutama kandungan gula yang sebaiknya kurang dari 10 gram per sajian.Â
Batas anjuran konsumsi gula tambahan dari Kementerian Kesehatan RI adalah 50 gram per hari.Â
Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk memperhatikan jumlah gula yang dikonsumsi dari es krim agar tidak melebihi batas yang dianjurkan.
Ada beberapa tips yang bisa diikuti untuk mengkonsumsi es krim secara sehat.Â
Pertama, pastikan untuk memeriksa informasi nilai gizi pada produk es krim. Hal ini penting agar kita mengetahui berapa banyak gula yang terkandung dalam es krim tersebut.Â
Kedua, kombinasikan es krim dengan buah segar atau kacang-kacangan untuk menambah serat dan membuatnya lebih sehat. Dengan demikian, kita bisa menikmati es krim tanpa harus merasa bersalah karena mengkonsumsi makanan yang kurang sehat.
Ketiga, batasi konsumsi es krim sebagai makanan rekreasional, hanya dikonsumsi ketika benar-benar diinginkan. Jangan jadikan es krim sebagai camilan sehari-hari.Â
Mengkonsumsi es krim secara berlebihan dapat meningkatkan asupan kalori dan gula, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, bijaksanalah dalam mengatur frekuensi konsumsi es krim.
Keempat, meskipun tidak ada varian es krim yang lebih sehat secara nutrisi, yang penting adalah frekuensi konsumsinya. Tidak ada es krim yang benar-benar bebas dari gula dan lemak, sehingga penting untuk membatasi konsumsinya.Â
Konsumsi es krim sesekali masih bisa dinikmati tanpa harus mengesampingkan kesehatan. Yang terpenting adalah kita tetap menjaga pola makan yang seimbang dan tidak berlebihan dalam mengkonsumsi makanan manis.
Dengan demikian, es krim bisa dinikmati tanpa harus mengorbankan kesehatan jika dikonsumsi dengan bijak.Â
Mengatur frekuensi konsumsi dan memperhatikan kandungan gula dalam es krim adalah kunci utama untuk menikmati es krim dengan aman.Â
Kita bisa tetap menikmati es krim tanpa harus khawatir dengan risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat konsumsi berlebihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H