Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kemerdekaan Pangan Dimulai dari Pekarangan

28 Juli 2024   18:17 Diperbarui: 28 Juli 2024   18:34 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Kompas.com

Kemerdekaan Pangan Dimulai dari Pekarangan

Pekarangan, area terbuka yang berada di sekitar rumah, sering kali dianggap sepele. Namun, jika dikelola dengan baik, pekarangan memiliki potensi besar dan manfaat yang luas, baik dari segi ekologis, kesehatan, ekonomi maupun kontribusi terhadap ketahanan pangan keluarga.

Di Indonesia, pemanfaatan pekarangan telah menjadi bagian dari tradisi pertanian rumah tangga yang berkelanjutan, menjadi bagian integral dari praktik pertanian rumah tangga yang berkelanjutan (Darmana, 2021; Wahyuni · 2021; Suryati, 2022).

Penelitian menunjukkan bahwa peran pekarangan sebagai sumber ketersediaan pangan, energi rumahtangga, dan uang tunai bagi rumahtangga petani. Setiap rumah tangga menanami beberapa jenis tanaman yang dapat dijual untuk menambah pendapatan rumahtangga petani (Mulyanto, 2011).

Di berbagai daerah, pekarangan dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat. 

Praktik ini telah memberikan sumber pangan yang beragam dan bergizi bagi keluarga, dan membantu mengurangi ketergantungan pada pasar eksternal. 

Secara ekologis, tanaman yang ditanam di pekarangan selain menambah keindahan dan kenyamanan lingkungan rumah, juga dapat membantu mengurangi polusi udara dengan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. 

Lingkungan rumah yang hijau dan asri juga dapat meningkatkan kualitas udara di sekitarnya, memberikan efek positif bagi kesehatan penghuni rumah.

Dari aspek kesehatan, dengan menanam tamanan seperti sayuran dan buah-buahan di pekarangan memberikan sumber pangan yang segar dan bergizi, yang berperan penting dalam meningkatkan kesehatan keluarga. 

Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan sawi dapat dipanen setiap saat dan diolah menjadi berbagai macam masakan yang kaya akan vitamin dan mineral. 

Buah-buahan seperti pisang, pepaya, dan mangga yang ditanam di pekarangan juga dapat menjadi sumber vitamin yang esensial bagi tubuh.

Selain itu, tanaman obat seperti jahe dan lengkuas dapat ditanam di pekarangan. Tanaman ini mudah tumbuh dan memiliki manfaat kesehatan yang beragam, seperti meningkatkan sistem imun dan membantu pencernaan. 

Selain manfaat ekologis dan kesehatan, pekarangan juga memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan bagi keluarga dan mengurangi ketergantungan pada pasar eksternal. Ada beberapa cara pekarangan dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi keluarga:

 1. Sumber Pangan Mandiri. Menanam sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah di pekarangan memungkinkan keluarga memenuhi sebagian kebutuhan pangan mereka sendiri. 

Ini tidak hanya mengurangi pengeluaran untuk membeli bahan makanan, tetapi juga memastikan ketersediaan makanan segar dan sehat. 

Dengan memproduksi sebagian kebutuhan pangan sendiri, keluarga dapat mengurangi biaya belanja bulanan. 

Hal ini sangat penting terutama dalam menghadapi inflasi atau kenaikan harga pangan di pasar.

 2. Penghasilan Tambahan. Pekarangan dapat digunakan untuk menanam tanaman dengan nilai jual tinggi, seperti cabai, bawang merah, dan stroberi. 

Hasil panen ini dapat dijual, memberikan sumber pendapatan tambahan bagi keluarga. 

Keluarga dapat menjual produk pertanian langsung ke konsumen atau melalui pasar lokal, membuka peluang bisnis baru yang berpotensi menguntungkan.

3. Pengurangan Biaya Hidup. Dengan memproduksi sebagian kebutuhan pangan sendiri, keluarga dapat mengurangi biaya belanja bulanan. 

Hal ini sangat penting terutama dalam menghadapi inflasi atau kenaikan harga pangan di pasar. 

Dengan demikian, pemanfaatan pekarangan secara efektif dapat membantu keluarga mencapai stabilitas ekonomi yang lebih baik.

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemanfaatan Pekarangan

Untuk memaksimalkan manfaat pekarangan, strategi pengelolaan yang efektif sangat diperlukan. Program sosialisasi dan pelatihan tentang pemanfaatan pekarangan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bertani masyarakat. 

Edukasi masyarakat mengenai teknik bertani yang tepat, pemilihan tanaman yang sesuai, dan cara-cara merawat tanaman dengan baik merupakan langkah awal yang penting.

Program komunitas yang mempromosikan pemanfaatan pekarangan juga dapat diinisiasi. Misalnya, komunitas berkebun yang terdiri dari warga sekitar dapat dibentuk untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam bertani. 

Kerjasama antar warga dalam mengelola pekarangan juga dapat mempererat hubungan sosial dan membangun rasa kebersamaan.

Selain itu, dukungan kebijakan yang mendorong pemanfaatan lahan pekarangan juga sangat dibutuhkan. Kebijakan dapat diinisiasi dari tingkat RT/RW, Desa atau Kelurahahan. 

Semisalnya dapat berupa insentif bagi keluarga yang aktif memanfaatkan pekarangan mereka, bantuan teknis dan material, serta fasilitasi akses ke pasar untuk hasil panen pekarangan. 

Dengan demikian, upaya pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan perlu terus didorong dan dikembangkan untuk mencapai manfaat yang optimal.

Setiap sejengkal tanah di sekitar rumah harus dimanfaatkan secara optimal, karena kemerdekaan pangan dimulai dari pekarangan.

Referensi

https://www.swadayaonline.com/artikel/4919/Peningkatan-Ekonomi-dengan-Pemanfaatan-Lahan-Pekarangan

https://rri.co.id/daerah/163154/manfaat-pekarangan-rumah-tigkatkan-ekonomi-keluarga

https://caturharjo-bantul.desa.id/first/artikel/787-Sosialisasi-Pemanfaatan-Lahan-Pekarangan

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/proceedings/article/download/109/79/148

https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/7306/fungsi-dan-potensi-pekarangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun