Sejak wacana penerapan asuransi kendaraan bermotor mengemuka, media telah aktif melaporkan berbagai aspek terkait isu ini, seperti argumen pro dan kontra serta respons dari berbagai pihak.Â
Media massa memberitakan potensi manfaat asuransi TPL, seperti perlindungan finansial dan pengurangan beban pemerintah, serta kekhawatiran tentang biaya premi dan proses klaim yang rumit.Â
Berita dan laporan media ini berfungsi untuk membentuk persepsi publik dan mengarahkan perhatian pada isu ini, yang pada akhirnya mempengaruhi agenda kebijakan pemerintah.
Aktor-Aktor dalam Agenda Setting
1. Pemerintah: Pemerintah sebagai aktor utama dalam pembuatan kebijakan memiliki peran penting dalam menentukan agenda.Â
Dalam hal ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menginisiasi wacana tentang kewajiban asuransi TPL.Â
Proses ini mencerminkan bagaimana pemerintah mengidentifikasi dan memprioritaskan isu berdasarkan kebutuhan dan tekanan yang ada.Â
Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengenai status rencana yang masih dalam tahap pembahasan menunjukkan bagaimana pemerintah mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan akhir (https://www.cnbcindonesia.com, 23 Juli 2024).
2. Media: Media massa memainkan peran penting dalam membentuk agenda kebijakan dengan mempublikasikan berita dan opini tentang asuransi kendaraan bermotor.Â
Berita yang sering diberitakan tentang isu ini, termasuk pro dan kontra serta tanggapan dari berbagai pihak, membantu membentuk opini publik dan mengarahkan perhatian pada isu tersebut.Â
Media juga berfungsi sebagai saluran untuk menyebarluaskan informasi dan mempengaruhi persepsi masyarakat tentang pentingnya kebijakan ini.
3. Masyarakat Sipil: Masyarakat sipil, termasuk kelompok-kelompok advokasi dan individu, juga berperan dalam agenda setting dengan mengajukan isu-isu yang dianggap penting.Â