Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Transportasi Udara dan Kebijakan Ekonomi Neoliberal

23 Juli 2024   10:53 Diperbarui: 23 Juli 2024   10:58 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan ekonimi neoliberal seperti kebijakan deregulasikan yang dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan persaingan, serta kebijakan privatisasi bandara dan pengenaan tarif yang tinggi juga menambah beban biaya bagi maskapai, yang pada gilirannya berkontribusi pada tingginya harga tiket.

Oleh karena itu, mahalnya harga tiket pesawat bukan hanya sekadar hasil dari biaya operasional dan permintaan pasar, tetapi juga merupakan manifestasi dari prinsip-prinsip ekonomi neoliberal dan kapitalisme yang mengedepankan profit dan efisiensi pasar. 

Kebijakan-kebijakan ini seringkali menempatkan tekanan pada konsumen, memaksa mereka untuk membayar harga yang tinggi untuk keuntungan kecepatan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh transportasi udara.

Dampak Bagi Masyarakat: Aksesibilitas dan Biaya Transportasi

Kebijakan ekonomi neoliberal dan kapitalisme transportasi yang mengakibatkan mahalnya harga tiket, memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat dan konsumen, terutama dalam konteks aksesibilitas dan biaya transportasi. 

Bagi mereka yang tidak mampu membayar tiket mahal, opsi transportasi menjadi terbatas. Hal ini dapat mengakibatkan kesenjangan dalam aksesibilitas perjalanan, menghambat mobilitas dan kesempatan yang tersedia untuk kelompok ekonomi yang lebih rendah. 

Kenaikan biaya perjalanan udara juga dapat memengaruhi sektor pariwisata, yang tergantung pada volume wisatawan. Tingginya tarif tiket dapat mengurangi jumlah pelancong dan berdampak negatif pada ekonomi lokal yang bergantung pada pengeluaran wisatawan.

Selain itu, kebijakan neoliberal sering mengabaikan kebutuhan sosial, seperti penyediaan subsidi atau dukungan bagi kelompok yang kurang mampu. 

Kurangnya regulasi juga dapat menyebabkan penurunan kualitas layanan dan keamanan, karena maskapai mungkin memotong biaya untuk meningkatkan profitabilitas. Akibatnya, konsumen sering kali harus menanggung biaya yang lebih tinggi tanpa jaminan peningkatan kualitas atau keamanan.

Dengan demikian, kebijakan ekonomi neoliberal dan kapitalisme transportasi menciptakan ketidakadilan dalam aksesibilitas dan biaya, yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan membatasi kesempatan bagi banyak konsumen untuk menikmati manfaat dari transportasi udara yang efisien dan cepat.

Tugas dan Tanggungjawab Negara: Nasionalisasi Aset-Aset Transportasi Udara

Dari pada ikut-ikutan nimbrung urun angan memparodikan harga tiket pesawat yang mahal, dengan menawarkan sejumlah solusi teknis, tanpa membongkar nalar struktural ekonomi politik dibalik mahalnya harga tiket, maka menurut hemat penulis segala perkara ini adalah tanggungjawab negara. Sebab, negara telah lalai membiarakan aset-aset transportasi dikapitalisasi dalam sistem ekonomi neoliberal.

Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah negara harus berdaulat atas aset-aset transportasi, terutama dalam sektor transportasi udara, untuk memastikan bahwa kepentingan publik dan keadilan sosial menjadi prioritas utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun