Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Yang Tidak Boleh Absen dalam Program Makan Bergizi Gratis

21 Juli 2024   18:02 Diperbarui: 21 Juli 2024   19:27 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang Tidak Boleh Absen dalam Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah Prabowo Subianto yang baru terpilih tengah mempertimbangkan pemangkasan alokasi dana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Rp15.000 menjadi Rp7.500 per porsi. Keputusan ini mengundang banyak kontroversi dan kritik dari berbagai kalangan, termasuk para ahli ekonomi dan gizi. 

Program MBG ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, terutama anak-anak, guna meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan mereka. 

Namun, pemangkasan anggaran ini menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana program ini dapat tetap memenuhi standar gizi yang dibutuhkan. 

Artikel ini akan membahas elemen-elemen penting yang tidak boleh absen dalam pelaksanaan program MBG.

Pertama, pemenuhan standar gizi adalah hal yang sangat penting, sehinga anggaran Rp15.000 per anak sudah sangat terbatas dalam menyediakan makanan yang bervariasi dan bergizi. 

Pemangkasan anggaran menjadi Rp7.500 per porsi dapat mengakibatkan penurunan kualitas gizi yang diterima anak-anak. Harga bahan pangan yang tinggi dan fluktuatif menjadi tantangan tambahan dalam menyediakan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi. 

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa setiap porsi makanan yang disediakan memenuhi standar minimum gizi yang berkualitas, termasuk karbohidrat, protein, sayuran, dan buah-buahan.

Kedua, aspek keamanan pangan harus diperhatikan dengan serius. Program MBG harus memastikan bahwa makanan yang disediakan tidak hanya bergizi tetapi juga aman untuk dikonsumsi. 

Penggunaan bahan pangan yang tidak layak konsumsi, seperti telur retak atau kecap yang sudah kedaluwarsa, harus dihindari. Penerapan sistem manajemen risiko seperti Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) dapat membantu memastikan keamanan pangan. 

HACCP adalah metode sistematis berbasis sains yang mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko bahaya keamanan pangan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip HACCP, pemerintah dapat memastikan bahwa makanan yang disediakan dalam program MBG aman untuk dikonsumsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun