Perkawinan ini berfungsi sebagai upaya untuk memperkuat jaringan sosial dan mengikat perempuan dalam suatu jaringan luas antarkeluarga, yang dapat memberikan keamanan sosial dan ekonomi.Â
Pesta perkawinan sering kali menjadi ajang untuk menunjukkan kekuatan sosial dan ekonomi dari keluarga yang mengadakan pesta.
Ciri Khas Pesta di Flores
Budaya pesta di Flores memiliki beberapa ciri khas yang mencirikan tradisi pesta di pulau ini. Salah satu ciri khas utama adalah minum arak dan joget.Â
Minum arak, yang dikenal sebagai moke, merupakan bagian integral dari budaya pesta di Flores.Â
Moke dibuat dari hasil penyulingan buah dan bunga pohon lontar atau enau. Ada dua jenis moke, yaitu moke putih dan moke arak.Â
Moke putih lebih cocok diminum oleh perempuan karena tingkat alkoholnya yang lebih rendah, sementara moke arak sering dihidangkan pada acara adat dan pesta.
Joget atau tarian tradisional Flores sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari pesta.Â
Tarian ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat ikatan sosial dan budaya di antara para peserta pesta.Â
Musik yang mengiringi tarian juga sangat beragam, mencakup berbagai genre seperti lagu ja’i dari Bajawa, lagu-lagu Minang, dangdut, ska, reggae, dan disko.Â
Musik ini sering diputar di tenda-tenda pesta dan dianggap sebagai sarana untuk memperkuat persaudaraan serta melestarikan tradisi musikal.
Tantangan dan Dampak Ekonomi
Meskipun pesta memiliki banyak manfaat dalam memperkuat persaudaraan dan melestarikan budaya, ada pula tantangan dan dampak ekonomi yang perlu diperhatikan.Â