Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Nonformal: Solusi Alternatif di Tengah Mahalnya Biaya Pendidikan Formal

18 Juli 2024   07:13 Diperbarui: 18 Juli 2024   07:33 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar: Kompas.id, 21 Mei 2024

Pendidikan Nonformal: Solusi Alternatif di Tengah Mahalnya Biaya Pendidikan Formal

Kenaikan biaya pendidikan di Indonesia telah menjadi isu yang meresahkan masyarakat. Pemerintah yang seharusnya bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, tampaknya melepaskan tanggung jawab ini dengan membiarkan biaya pendidikan terus melonjak. 

Sekolah dan perguruan tinggi, khususnya negeri, mengalami kenaikan biaya yang tidak sebanding dengan kemampuan ekonomi sebagian besar masyarakat. 

Ironisnya, lembaga pendidikan negeri yang seharusnya lebih terjangkau justru menjadi lebih mahal. 

Pemerintah bersembunyi di balik program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan pengalihan subsidi sebagai solusi, namun langkah ini tidak cukup untuk mengatasi permasalahan yang ada. 

Dalam kondisi ini, pendidikan nonformal muncul sebagai alternatif yang penting dan relevan. 

Pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan yang dilaksanakan di luar sistem pendidikan formal dan memberikan peluang bagi masyarakat untuk tetap mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tanpa harus terbebani biaya tinggi.

Pendidikan nonformal dapat menjadi solusi bagi mereka yang kesulitan mengakses pendidikan formal akibat tingginya biaya yang harus dikeluarkan.

Biaya Pendidikan yang Semakin Mahal

Kenaikan biaya pendidikan di lembaga formal telah mencapai titik yang mengkhawatirkan. Biaya pendaftaran, uang gedung, dan iuran bulanan semakin mencekik para orang tua yang ingin memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. 

Tidak jarang masyarakat rela menjual aset berharga demi membiayai pendidikan anak-anak mereka. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada sektor pendidikan, tetapi juga mempengaruhi sektor ekonomi lainnya. 

Ketika masyarakat harus mengalokasikan sebagian besar pendapatannya untuk biaya pendidikan, daya beli mereka terhadap kebutuhan lainnya menjadi berkurang. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Kemandirian Kampus dan Sekolah: Realita atau Ilusi?

Pemerintah seringkali mendorong kemandirian kampus dan sekolah sebagai solusi untuk mengatasi masalah biaya pendidikan. 

Namun, konsep ini tampaknya sulit diterapkan, terutama untuk lembaga pendidikan negeri. Kemandirian finansial yang diharapkan justru berbalik menjadi beban tambahan bagi masyarakat. 

Dengan kata lain, upaya pemerintah untuk mendorong kemandirian ini lebih terlihat sebagai cara untuk mengalihkan tanggung jawab pembiayaan pendidikan kepada masyarakat. Padahal, pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara yang seharusnya dijamin oleh negara. 

Pendidikan Nonformal: Alternatif yang Efektif

Di tengah mahalnya biaya pendidikan formal, pendidikan nonformal muncul sebagai solusi alternatif yang efektif. 

Pendidikan nonformal tidak terikat oleh kurikulum formal dan lebih fleksibel dalam pelaksanaannya. 

Bentuk pendidikan nonformal dapat berupa kursus, pelatihan, workshop, atau pendidikan komunitas yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga atau organisasi. 

Keunggulan pendidikan nonformal terletak pada fleksibilitasnya yang memungkinkan masyarakat untuk belajar sesuai dengan waktu dan kebutuhan mereka.

Selain itu, pendidikan nonformal juga lebih terjangkau. Biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti program pendidikan nonformal biasanya lebih rendah dibandingkan dengan biaya pendidikan formal. 

Hal ini menjadikannya sebagai pilihan yang lebih realistis bagi masyarakat yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya tanpa harus terbebani biaya tinggi.

Peran Pemerintah dalam Mendukung Pendidikan Nonformal

Meskipun pendidikan nonformal dapat menjadi solusi alternatif, peran pemerintah tetap penting dalam mendukung keberlangsungan dan pengembangan jalur pendidikan ini. 

Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan nonformal dengan menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang memadai. 

Selain itu, pemerintah juga harus memberikan dukungan finansial melalui subsidi atau program beasiswa untuk peserta didik di jalur pendidikan nonformal.

Pemerintah juga dapat mendorong kerjasama dengan berbagai pihak, seperti organisasi non-pemerintah, komunitas, dan sektor swasta, untuk mengembangkan program pendidikan nonformal yang berkualitas. 

Dengan adanya kerjasama yang baik, program pendidikan nonformal dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat luas dan memberikan dampak positif yang signifikan.

Kesimpulan

Mahalnya biaya pendidikan formal di Indonesia telah menimbulkan berbagai permasalahan yang kompleks, mulai dari terbatasnya akses pendidikan hingga dampak negatif pada sektor ekonomi. 

Dalam situasi seperti ini, pendidikan nonformal muncul sebagai solusi alternatif yang efektif dan relevan. 

Pendidikan nonformal yang fleksibel dan terjangkau dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk tetap belajar dan mengembangkan keterampilan tanpa harus terbebani biaya tinggi. 

Namun, agar pendidikan nonformal dapat berjalan dengan baik, peran aktif pemerintah sangat dibutuhkan. 

Dukungan fasilitas, infrastruktur, dan finansial dari pemerintah serta kerjasama dengan berbagai pihak merupakan kunci keberhasilan pendidikan nonformal sebagai alternatif di tengah mahalnya biaya pendidikan formal. 

Dengan demikian, tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dapat tetap tercapai, tanpa membebani masyarakat dengan biaya yang tidak terjangkau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun