Perjalanan Lintas Flores: Dari Ende ke Desa Kelitei (1)
Hari ini, agenda saya adalah mengantar mahasiswa dari kampus tempat saya mengabdi, STPM Santa Ursula, yang akan menjalankan KKN di Desa Kelitei, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada.Â
Perjalanan yang diperkirakan memakan waktu sekitar 3,5 jam dengan sepeda motor, atau 4 hingga 5 jam menggunakan bus karena kondisi jalan yang berkelok-kelok.
Perjalanan dimulai dari Kota Ende pada pukul 7.15 pagi. Saya mengendarai sepeda motor kesayangan, Yamaha Jupiter MX 135.
Perjalanan ini melewati berbagai kecamatan, dimulai dari Kecamatan Nangapanda, Kecamatan paling barat di Kabupaten Ende.Â
Setelah itu, kami akan melewati Kecamatan Nagaroro di Kabupaten Nagekeo.Â
Di Nagekeo, terdapat sebuah tempat yang strategis untuk beristirahat dan melepas lelah, yaitu pertigaan Aegela.Â
Tempat ini sering menjadi persinggahan bagi para pelancong yang hendak menuju Mbay, Ende, atau Bajawa.Â
Pertigaan Aegela terkenal dengan kuliner dan berbagai makanan ringan yang dijual di sepanjang jalan.Â
Di sini, para pengunjung dapat menemukan jagung muda, buah srikaya, jeruk, dan berbagai makanan lainnya.
Karena letaknya yang strategis di jalan trans Flores, Bajawa-Ende, pertigaan Aegela selalu ramai.Â
Saya pun menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak di sini sambil menunggu rombongan mahasiswa yang menggunakan bus kayu.Â
Sambil menikmati secangkir kopi pagi, saya memperhatikan pemandangan sekitar.Â
Meski tempat ini menawarkan berbagai makanan dan minuman yang menggugah selera, sayangnya pemandangan yang mencolok lainnya adalah tumpukan sampah yang berserakan di berbagai sudut.Â
Sampah-sampah seperti kulit jagung muda, kulit jeruk, kantong plastik, bungkus rokok, dan tisu tersebar begitu saja di sekitar tempat jualan dan pinggir jalan.Â
Pemandangan ini tentu saja mengganggu keindahan dan kebersihan tempat tersebut.
***
Melanjutkan perjalanan dari pertigaan Aegela, kami terus bergerak menuju Desa Kelitei.Â
Jalan yang berkelok-kelok menjadi tantangan tersendiri. Namun, pemandangan alam yang indah di sepanjang perjalanan menjadi penawar lelah.Â
Hutan-hutan lebat yang menghijau, dan gunung dan bebukitan yang menjulang tinggi menambah keindahan perjalanan ini.
(bersambung)....!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H