Karena letaknya yang strategis di jalan trans Flores, Bajawa-Ende, pertigaan Aegela selalu ramai.Â
Saya pun menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak di sini sambil menunggu rombongan mahasiswa yang menggunakan bus kayu.Â
Sambil menikmati secangkir kopi pagi, saya memperhatikan pemandangan sekitar.Â
Meski tempat ini menawarkan berbagai makanan dan minuman yang menggugah selera, sayangnya pemandangan yang mencolok lainnya adalah tumpukan sampah yang berserakan di berbagai sudut.Â
Sampah-sampah seperti kulit jagung muda, kulit jeruk, kantong plastik, bungkus rokok, dan tisu tersebar begitu saja di sekitar tempat jualan dan pinggir jalan.Â
Pemandangan ini tentu saja mengganggu keindahan dan kebersihan tempat tersebut.
***
Melanjutkan perjalanan dari pertigaan Aegela, kami terus bergerak menuju Desa Kelitei.Â