Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Wanti-Wanti Gelak Retorika Bombastis Menuju Pilkada 2024

23 Juli 2024   01:29 Diperbarui: 25 Juli 2024   01:24 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Janji-janji yang dahsyat pada masa kampanye seakan hilang begitu saja dari ingatan dan nalar masyarakat, sehingga banyak yang terkecoh dan salah memilih pemimpin. 

Setelah mendapatkan mandat, bukan kepentingan masyarakat yang diutamakan, melainkan kepentingan pribadi dan kolega mereka. Hal ini sangat disayangkan karena mengabaikan janji dan sumpah jabatan mereka.

Janji politik sering kali hanya menjadi ruang hampa tanpa kehidupan. Tidak ada sanksi atau regulasi yang dapat memberikan penalti atas janji yang diingkari oleh para politisi. 

Ketiadaan regulasi ini membuat para peserta pemilu dengan mudah mengumbar janji kepada masyarakat. Padahal, janji-janji tersebut mengandung beban moral dan etika yang seharusnya tidak boleh diabaikan.

Ilustrasi. Sumber Gambar: Kompas.id
Ilustrasi. Sumber Gambar: Kompas.id

Prinsip dasar dari janji politik adalah mengedepankan moral dan etika, meskipun tidak ada regulasi yang mengaturnya. Etika dan moral dalam berpolitik menjadi bagian penting dalam proses pembangunan bangsa. 

Sebentar lagi, tahapan kampanye akan dimulai, dan masa ini seharusnya menjadi momen penting bagi rakyat. Melalui kampanye, para calon kepala daerah akan menyampaikan program-program mereka kepada masyarakat. Informasi ini menjadi sangat penting sebagai referensi bagi masyarakat dalam menentukan pilihan pada hari pemilihan nanti.

Masyarakat harus siap menyambut program kerja yang akan ditawarkan pada masa kampanye. Kita perlu memperkuat kemampuan untuk menyaring informasi agar tidak terhipnotis oleh retorika kosong, gimmick, dan rasa peduli yang dibungkus dengan bantuan sosial. 

Semua program kerja yang ditawarkan harus berlandaskan kebutuhan masyarakat. Para calon kepala daerah mungkin saja menjanjikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kebutuhan mendesak masyarakat demi mendapatkan dukungan. Oleh karena itu, masyarakat harus cerdas dalam memilah program kerja yang realistis dan terukur.

Dalam menghadapi situasi ini, masyarakat perlu matang dalam berpolitik. Sebagai subjek sekaligus objek yang berperan penting dalam kemajuan daerah, masyarakat harus kritis dan bijak dalam memilih pemimpin. 

Setiap janji politik harus dievaluasi dengan cermat, memastikan bahwa janji tersebut dapat direalisasikan dalam satu periode kerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun