Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pelecehan Seksual dan Etika Penyelenggaraan Pemilu

7 Juli 2024   05:59 Diperbarui: 7 Juli 2024   08:24 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, tidak semua reaksi terhadap kasus ini positif. Banyak orang terkejut dan mengecam tindakan Hasyim Asy'ari yang dianggap melanggar kode etik dan profesionalitas. Berharap agar KPU dapat menjadi lebih profesional dan jujur dalam menjalankan tugasnya. 

Sebagian pihak juga mengecam keputusan DKPP yang dianggap terlalu lambat dalam mengambil tindakan terhadap Hasyim Asy'ari. Mereka berpendapat bahwa tindakan tegas dan cepat sangat diperlukan dalam kasus-kasus yang melibatkan pelanggaran etika dan profesionalitas, terutama yang berkaitan dengan kekerasan seksual.

Kasus ini menekankan pentingnya perlindungan terhadap hak-hak perempuan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam penyelenggaraan pemilu. 

Kekerasan seksual tidak hanya melanggar hak individu, tetapi juga merusak integritas lembaga yang seharusnya menjaga proses demokrasi yang adil dan transparan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan memperkuat sistem pelaporan dan penanganan kasus kekerasan seksual di lembaga-lembaga publik, termasuk KPU. 

Selain itu, perlu ada pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan bagi semua anggota KPU mengenai etika profesional dan penghormatan terhadap hak-hak perempuan. 

Lembaga-lembaga tersebut juga harus memastikan bahwa setiap laporan kekerasan seksual ditangani dengan serius dan transparan.

KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu harus menjamin bahwa semua anggotanya menjalankan tugas dengan integritas dan profesionalitas. 

Kasus Hasyim Asy'ari menunjukkan bahwa masih ada masalah internal yang perlu diselesaikan. KPU harus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari kekerasan dan pelecehan, serta memastikan bahwa semua anggotanya mematuhi kode etik yang ketat.

Selain itu, masyarakat juga harus didorong untuk berpartisipasi aktif dalam mengawasi proses pemilu dan melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi. Partisipasi aktif dari masyarakat dapat membantu menciptakan proses pemilu yang lebih transparan dan adil.

Kasus Hasyim Asy'ari juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil dan tegas. Pelanggaran etika dan hukum harus ditindaklanjuti dengan hukuman yang setimpal, tanpa pandang bulu. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga publik dan proses demokrasi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun