Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategi Menolak Rayuan Bos di Kantor secara Profesional, Efektif dan Sopan

5 Juli 2024   18:07 Diperbarui: 5 Juli 2024   18:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber Gambar: pexels.com/@mart-production 

Setelah itu, sampaikan alasan penolakan dengan jelas dan logis. Hal ini membantu menjaga hubungan profesional yang baik dan menunjukkan bahwa penolakan tersebut bukanlah bentuk penolakan terhadap atasan secara pribadi, melainkan berdasarkan pertimbangan yang objektif dan rasional.

Menjelaskan Alasan dengan Jelas dan Logis

Dalam menyampaikan alasan penolakan, hindari menggunakan alasan yang tidak masuk akal atau terkesan malas. Sebaliknya, gunakan alasan yang jelas dan logis seperti "memiliki prioritas pekerjaan lain yang harus diselesaikan" atau "tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk menjalankan tugas tersebut." Alasan yang jelas dan logis membantu atasan memahami situasi dan mengurangi potensi konflik atau kesalahpahaman.

Menunjukkan Empati kepada Atasan

Menunjukkan empati dan penghargaan kepada atasan adalah kunci dalam menolak tugas tambahan dengan sopan. Tampilkan sikap hormat dan sampaikan bahwa menghargai perhatian mereka, namun tidak dapat mengerjakan tugas tambahan pada saat ini. 

Misalnya, bisa dikatakan, "Saya sangat menghargai kepercayaan yang Anda berikan, namun saat ini saya memiliki prioritas lain yang harus diselesaikan terlebih dahulu." Menunjukkan empati membantu membangun hubungan yang lebih baik dengan atasan dan menunjukkan bahwa tetap peduli terhadap pekerjaan dan tim.

Tidak Membuang-buang Waktu

Dalam menyampaikan penolakan, hindari membuang waktu dengan alasan yang tidak relevan atau tidak masuk akal. Fokus pada alasan yang jelas dan logis, serta tawarkan solusi alternatif jika memungkinkan. Ini menunjukkan bahwa menghargai waktu atasan dan tetap profesional dalam menyampaikan penolakan. Menurut The Balance Careers, atasan akan lebih menghargai jika langsung pada intinya dan memberikan penjelasan yang masuk akal.

Hindari Melibatkan Masalah Pribadi

Ketika menolak tugas tambahan, hindari menggunakan alasan pribadi yang dapat membuat bos merasa kurang percaya dan mempengaruhi hubungan profesional. Alasan seperti "sedang mengalami masalah pribadi" sebaiknya dihindari karena dapat terkesan tidak profesional dan kurang relevan dengan konteks pekerjaan. Sebaliknya, fokuslah pada alasan yang berkaitan langsung dengan pekerjaan dan beban kerja saat ini.

Membaca Keadaan dan Suasana Hati

Memperhatikan suasana hati bos dan keadaan di sekitarnya adalah langkah yang bijak sebelum menolak tugas tambahan. Jika bos sedang dalam keadaan yang tidak baik atau baru saja menghadapi situasi yang sulit, sebaiknya tunda penolakan dan cari waktu yang lebih tepat. 

Ini menunjukkan bahwa sensitif terhadap situasi dan berusaha menjaga hubungan profesional yang baik. Jika perlu, mintalah waktu untuk mempertimbangkan penawaran tersebut dan berikan jawaban setelah merasa waktu dan situasinya lebih tepat.

Pilih Waktu yang Tepat

Pemilihan waktu yang tepat sangat penting dalam menyampaikan penolakan. Hindari menolak tugas tambahan ketika atasan sedang dalam suasana hati yang buruk atau setelah menerima evaluasi kinerja yang kurang memuaskan. 

Pilih waktu yang lebih tenang di mana dapat berdiskusi dengan atasan secara lebih terbuka. Ini membantu mengurangi potensi konflik dan memastikan bahwa penolakan diterima dengan lebih baik.

Cobalah Berdiplomasi

Jika memungkinkan, cobalah berdiplomasi dengan atasan dalam menangani tugas tambahan. Berdiplomasi berarti mungkin bisa membantu atasan dalam beberapa bagian dari tugas tersebut tanpa harus mengambil tanggung jawab penuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun