Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Data adalah Kekuasaan: Ketika Data Pribadi Menjadi Komoditas di Era Digital

4 Juli 2024   11:05 Diperbarui: 4 Juli 2024   11:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber Gambar: Kompas.id

Setiap aktivitas online, mulai dari pencarian di Google hingga penggunaan media sosial, menghasilkan jejak data yang dapat diolah dan dijual untuk berbagai tujuan.

Google, sebagai pelopor kapitalisme pengawasan, menggunakan data pencarian, pesan suara, dan riwayat perjalanan untuk menghasilkan informasi berharga bagi perusahaan lain. 

Data ini kemudian digunakan untuk meningkatkan efektivitas iklan dan menciptakan profil pengguna yang sangat detail. 

Fenomena ini menunjukkan bagaimana data telah menjadi kekuatan yang sangat besar dalam ekonomi modern.

Serangan Siber dan Kebocoran Data

Dengan semakin meningkatnya nilai data, serangan siber juga mengalami peningkatan yang signifikan. 

Di Indonesia, kebocoran data pribadi di Indonesia sering terjadi, dengan 79 insiden tercatat sejak 2019 menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi. 

Pada periode Januari hingga Juni 2023, telah terjadi 35 kasus, melebihi angka tahunan sejak 2019-2021. 

Pada tahun 2022, data SIM card warga Indonesia diklaim telah dijual oleh hacker bernama Bjorka, dengan 1,3 miliar data pendaftar SIM card bocor. 

Informasi yang bocor meliputi NIK, nomor telepon, dan tanggal pendaftaran, dengan total ukuran data mencapai 87 GB dan dijual seharga Rp743,5 juta.

Di tahun 2023, insiden kebocoran data menimpa nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI). Pada 8 Mei 2023, layanan transaksi mengalami gangguan yang diikuti oleh kebocoran data sebesar 1,5 TB yang dicuri oleh kelompok ransomware asal Rusia, Lockbit. 

Mereka meminta tebusan sebesar Rp296 miliar dan setelah tidak dipenuhi, data tersebut disebarluaskan di pasar gelap pada 16 Mei 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun