Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Humor Gus Dur dan Spirit Kepemimpinan Jenderal Hoegeng

1 Juli 2024   22:11 Diperbarui: 1 Juli 2024   22:11 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Humor Gus Dur dan Spirit Kepemimpinan Jenderal Hoegeng

Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur, dikenal dengan gaya bicaranya yang humoris namun penuh makna. 

Salah satu humornya yang terkenal adalah pernyataan bahwa hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng. 

Pernyataan ini telah dikutip dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam buku-buku humor dan kritik terhadap kepolisian.

Humor ini juga kemudian menjadi kontroversial ketika seorang warga di Kepulauan Sula, Maluku Utara, dipanggil polisi karena mengutip pernyataan tersebut di media sosial pada tahun 2020 lalu.

Gus Dur memilih Jenderal Hoegeng sebagai satu-satunya polisi yang jujur di Indonesia karena kejujuran dan integritasnya yang sangat tinggi. 

Hoegeng, mantan Kapolri, dikenal sebagai sosok yang tidak tergoda oleh korupsi dan suap. 

Selama masa jabatannya, ia menunjukkan keberanian dan ketegasan dalam memerangi korupsi dan penyelundupan, serta menolak hadiah dan suap yang ditawarkan oleh oknum-oknum yang terlibat dalam kasus-kasus tersebut. 

Kejujuran dan integritas Hoegeng menjadikannya teladan bagi polisi dan pegawai negeri sipil lainnya.

Jenderal Hoegeng: Teladan Kejujuran dan Integritas

Hoegeng Imam Santoso menolak suap dan korupsi dengan berbagai cara. 

Salah satunya adalah memilih hidup sederhana daripada menerima suap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun