Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Humor Gus Dur dan Spirit Kepemimpinan Jenderal Hoegeng

1 Juli 2024   22:11 Diperbarui: 1 Juli 2024   22:11 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya kepemimpinan dan kehidupannya yang sederhana mencerminkan komitmennya terhadap nilai-nilai profetik universal.

Relevansi Humor Gus Dur di Era Sekarang

Humor Gus Dur tentang tiga polisi jujur merupakan bentuk dari kritik sosial, yang tentunya sangat relevan di era sekarang. 

Kritik sosial adalah kritikan terhadap struktur sosial dan politik yang tidak adil dan tidak beradab. 

Kritik sosial dapat berupa analisis terhadap sistem sosial yang tidak berimbang, diskriminasi, dan ketidakadilan. 

Dalam konteks Gus Dur, kritik sosial yang terkandung dalam humor polisi, masih berlaku karena kepolisian Indonesia masih menghadapi masalah, seperti korupsi, kecurangan dan pelanggaran HAM, yang mempengaruhi keamanan dan kesejahteraan masyarakat (Kompas.com, 2023).

Kritik sosial Gus Dur juga mengandung makna filosofis yang mendalam dan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat.

Keterlibatan politik dalam humor ini juga menunjukkan bahwa Gus Dur menggunakan humor sebagai alat untuk mengkritik sistem politik dan kepolisian yang korup.

Dengan demikian, kebutuhan reformasi dalam sistem kepolisian Indonesia yang disorot oleh humor ini juga masih relevan. Kepolisian Indonesia masih perlu mengatasi masalah korupsi, diskriminasi dan masalah lainnya dengan cara yang lebih efektif dan transparan.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, humor Gus Dur tentang tiga polisi jujur sebenarnya adalah kritik sosial yang tajam terhadap sistem kepolisian Indonesia. 

Dengan menyebut patung polisi dan polisi tidur sebagai contoh polisi yang tidak jujur, Gus Dur menunjukkan betapa seriusnya masalah kejujuran di tubuh kepolisian. 

Namun, dengan menyoroti sosok Jenderal Hoegeng, Gus Dur memberikan harapan bahwa masih ada teladan kejujuran dan integritas dalam kepolisian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun