Gaya kepemimpinan dan kehidupannya yang sederhana mencerminkan komitmennya terhadap nilai-nilai profetik universal.
Relevansi Humor Gus Dur di Era Sekarang
Humor Gus Dur tentang tiga polisi jujur merupakan bentuk dari kritik sosial, yang tentunya sangat relevan di era sekarang.Â
Kritik sosial adalah kritikan terhadap struktur sosial dan politik yang tidak adil dan tidak beradab.Â
Kritik sosial dapat berupa analisis terhadap sistem sosial yang tidak berimbang, diskriminasi, dan ketidakadilan.Â
Dalam konteks Gus Dur, kritik sosial yang terkandung dalam humor polisi, masih berlaku karena kepolisian Indonesia masih menghadapi masalah, seperti korupsi, kecurangan dan pelanggaran HAM, yang mempengaruhi keamanan dan kesejahteraan masyarakat (Kompas.com, 2023).
Kritik sosial Gus Dur juga mengandung makna filosofis yang mendalam dan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat.
Keterlibatan politik dalam humor ini juga menunjukkan bahwa Gus Dur menggunakan humor sebagai alat untuk mengkritik sistem politik dan kepolisian yang korup.
Dengan demikian, kebutuhan reformasi dalam sistem kepolisian Indonesia yang disorot oleh humor ini juga masih relevan. Kepolisian Indonesia masih perlu mengatasi masalah korupsi, diskriminasi dan masalah lainnya dengan cara yang lebih efektif dan transparan.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, humor Gus Dur tentang tiga polisi jujur sebenarnya adalah kritik sosial yang tajam terhadap sistem kepolisian Indonesia.Â
Dengan menyebut patung polisi dan polisi tidur sebagai contoh polisi yang tidak jujur, Gus Dur menunjukkan betapa seriusnya masalah kejujuran di tubuh kepolisian.Â
Namun, dengan menyoroti sosok Jenderal Hoegeng, Gus Dur memberikan harapan bahwa masih ada teladan kejujuran dan integritas dalam kepolisian.