Berikan Dukungan Emosional. Dengarkan dan berikan dukungan emosional. Jangan pernah meremehkan perasaannya. Tanyakan apa yang ia butuhkan dan bagaimana Anda bisa membantu.
Istirahat yang Cukup. Pastikan istri mendapatkan cukup istirahat. Ketika bayi tidur, usahakan istri juga bisa tidur untuk memulihkan energi.
Mencari Bantuan Profesional. Jika baby blues berlangsung lebih dari dua minggu atau gejalanya semakin parah, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti konselor atau psikolog.
Pesan untuk Para (calon) Suami
Untuk para suami atau calon ayah, menghadapi baby blues membutuhkan pengertian dan kesabaran ekstra. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Kesabaran dan Empati. Baby blues bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan atau diatasi dengan cepat. Tunjukkan kesabaran dan empati terhadap perasaan istri.
Komunikasi Terbuka. Jaga komunikasi yang terbuka dan jujur. Bicarakan perasaan dan kekhawatiran satu sama lain. Ini bisa membantu mengurangi beban pikiran istri.
Ikut Terlibat dalam Merawat Bayi. Keterlibatan aktif dalam merawat bayi bukan hanya meringankan beban istri, tetapi juga mempererat ikatan antara ayah dan anak.
Menghadapi baby blues adalah proses yang membutuhkan dukungan dan kerjasama. Dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa membantu pasangan melewati masa sulit ini dan menikmati momen-momen indah dalam merawat buah hati bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H