Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Muda, Yang Memimpin: Menimba Spirit Kepemimpinan Bung Karno

7 Juni 2024   06:07 Diperbarui: 7 Juni 2024   06:07 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://nasional.kompas.com

Pemikiran Soekarno sangat relevan bagi pemimpin muda masa kini. Soekarno mengajarkan bahwa cita-cita nasional dapat terwujud ketika pemimpinnya mau berjuang di tengah-tengah rakyat, bukan sekadar mengatasnamakan rakyat.

Pemimpin muda harus menimba spirit kepemimpinan Bung Karno dengan merujuk pada pemikirannya bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang turun ke lapangan, merasakan denyut nadi kehidupan rakyat, dan berjuang bersama mereka.

Soekarno juga menyoroti bahwa akar masalah dari kemiskinan rakyat berasal dari sistem ekonomi yang tidak adil. Imperialisme dan kolonialisme yang menjadi biang ketidakadilan telah bermetamorfosis menjadi neoimperialisme dan neokolonialisme. 

Pemimpin muda harus memahami bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah cita-cita yang harus terus diperjuangkan. Melalui keadilan sosial, pemimpin muda bisa membawa kemajuan bangsa ke depan.

Dengan demikian, dalam konteks keputusan Mahkamah Agung yang memperbolehkan kepala daerah dijabat oleh seseorang berusia 30 tahun membuka ruang diskusi tentang kelebihan dan kekurangan kepemimpinan muda. Jika kita menengok ke masa lalu, seperti yang ditunjukkan oleh Soekarno, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kepemimpinan muda, khususnya di era ini.

Mengakar ke Bawah ke Tengah Masayarakat. Pemimpin yang mengakar ke bawah dan berada di tengah masyarakat adalah mereka yang benar-benar memahami dan merasakan langsung kondisi serta kebutuhan rakyatnya. Mereka tidak hanya mendengar laporan dari bawahannya, tetapi juga turun langsung untuk berdialog, bekerja sama, dan berjuang bersama rakyat.

Pemikiran Bung Karno menekankan pentingnya kedekatan pemimpin dengan rakyat. Sebagaimana seperti Bung Karno bahwa cita-cita nasional hanya dapat terwujud jika pemimpin bersedia berjuang bersama rakyat, bukan hanya sekadar berbicara atas nama mereka. Dalam pandangan Soekarno, pemimpin harus merasakan dan memahami langsung kebutuhan serta aspirasi rakyatnya. 

Generasi muda memiliki potensi besar untuk membawa kemajuan bangsa. Mereka diharapkan tidak hanya memiliki semangat dan idealisme yang tinggi, tetapi juga keberanian untuk terjun langsung ke lapangan, mendengarkan, dan bekerja sama dengan rakyat. Dengan demikian, pemimpin muda yang dekat dengan rakyat dapat memainkan peran kunci dalam mencapai cita-cita nasional dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Berani Melawan Arus. Pemimpin muda yang melawan arus adalah mereka yang berani mengambil posisi dan tindakan yang berbeda dari kebiasaan atau konvensi yang ada demi mencapai perubahan dan kemajuan. Mereka tidak takut untuk menentang status quo dan berinovasi dalam cara memimpin serta merespons tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

Merujuk pada pemikiran Bung Karno, generasi muda yang melawan arus ini sangat penting dalam membawa bangsa menuju kemajuan. Dengan keberanian mereka untuk menentang kebiasaan lama dan memperkenalkan ide-ide baru, mereka dapat menciptakan perubahan yang berarti dan mendorong Indonesia ke arah yang lebih baik. Pemimpin muda seperti ini tidak hanya bertindak sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai katalis yang menggerakkan masyarakat menuju cita-cita nasional yang diimpikan.

Jujur dan Berintegritas. Pemimpin muda yang jujur dan tidak korupsi adalah mereka yang menjunjung tinggi integritas dan transparansi dalam setiap tindakan dan keputusan yang mereka ambil. Mereka berkomitmen untuk memberantas korupsi dan memastikan pemerintahan yang bersih serta berorientasi pada kepentingan rakyat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun