Memperkuat Komitmen pada Lingkungan Hidup untuk Masa Depan yang BerkelanjutanÂ
Peringatan Hari Lingkungan Sedunia yang telah berlalu pada etiap tanggal 5 Juni, merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran global tentang perlunya menjaga lingkungan hidup bagi keberlangsungan 8,09 miliar jiwa (World Population Review, 28 Februari 2024).
Berdasarkan sejarahnya, peringatan Hari Lingkungan Sedunia bermula dari sebuah konferensi yang diusulkan oleh Swedia pada tahun 1968. Satu tahun kemudian, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui untuk mengadakan konferensi di Swedia tiga tahun kemudian guna membahas masalah lingkungan.Â
Konferensi ini dipimpin oleh Maurice Strong, seorang diplomat Kanada yang bekerja di industri minyak dan tambang, namun juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Pada tahun 1972, PBB resmi mendirikan Hari Lingkungan Sedunia dengan slogan "Only One Earth".
Setiap tahun, Hari Lingkungan Hidup Sedunia memiliki tema yang berbeda untuk menyoroti berbagai isu lingkungan yang mendesak. Tema untuk tahun 2024 adalah "Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan terhadap Kekeringan".Â
Tema ini berfokus pada upaya restorasi lahan yang rusak, menghentikan proses penggurunan, dan membangun ketahanan terhadap kekeringan. Tema ini juga sekaligus mencerminkan urgensi dalam menghadapi degradasi lahan yang berdampak besar pada ekosistem dan kehidupan manusia.
Di tengah hiruk pikuk perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dunia sedang menghadapi serangkaian persoalan kompleks yang meresahkan dan menuntut perhatian serius. Salah satu ancaman terbesar terhadap lingkungan saat ini adalah pemanasan global.Â
Fenomena ini terjadi karena peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, yang sebagian besar dihasilkan dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Di Indonesia, deforestasi dan eksploitasi sumber daya alam menjadi kontributor utama pemanasan global.
Hutan tropis Indonesia, yang merupakan salah satu hutan terbesar di dunia, memainkan peran penting dalam mengatasi krisis iklim global. Namun, praktik-praktik pembalakan liar, konversi lahan hutan menjadi perkebunan sawit, serta eksploitasi tambang tanpa batas, semuanya memperparah kerusakan lingkungan. Kehilangan hutan tidak hanya mengurangi kemampuan bumi dalam menyerap karbon dioksida, tetapi juga mengganggu siklus air dan memperburuk kualitas udara.
Masalah deforestasi juga membawa dampak negatif yang signifikan terhadap keanekaragaman hayati. Hutan-hutan Indonesia adalah rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan, banyak di antaranya tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Kehilangan hutan berarti hilangnya habitat bagi spesies-spesies ini, yang bisa menyebabkan kepunahan.
Selain itu, deforestasi sering kali mengakibatkan konflik sosial dan ekonomi. Tanah yang seharusnya dikelola secara berkelanjutan oleh masyarakat adat sering kali dirampas untuk kepentingan perusahaan besar. Hal ini tidak hanya memperparah ketidakadilan sosial tetapi juga mengancam keberlangsungan hidup masyarakat adat yang bergantung pada hutan untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Mengatasi Tantangan Lingkungan di Indonesia
Indonesia memiliki peran penting dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan menjaga keanekaragaman hayati. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah konkret dan berkelanjutan. Pemerintah, perusahaan, dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengurangi deforestasi dan mempromosikan praktik-praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Kebijakan dan Penegakan Hukum
Langkah pertama yang perlu diambil adalah memperkuat kebijakan dan penegakan hukum terkait lingkungan. Undang-undang yang mengatur perlindungan hutan harus ditegakkan dengan tegas. Pembalakan liar dan kegiatan ilegal lainnya harus ditindak secara serius untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pendidikan dan Kesadaran
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan juga sangat penting. Pendidikan lingkungan harus dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah sejak dini untuk membentuk generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kampanye publik yang efektif juga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan perilaku.
Kolaborasi dan Inovasi
Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat diperlukan untuk mengatasi masalah lingkungan. Inovasi teknologi juga bisa menjadi solusi. Misalnya, penggunaan teknologi pemantauan hutan berbasis satelit dapat membantu mengidentifikasi dan mencegah pembalakan liar. Sementara itu, pengembangan teknologi energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Menerapkan Karier Green Jobs
Green Jobs adalah jenis pekerjaan yang mendukung pelestarian lingkungan dan menjaga keberlanjutan hidup. Selain berkontribusi pada perlindungan lingkungan, pekerjaan ini juga mendorong penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Melalui inovasi dan praktik yang berkelanjutan, Green Jobs membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan kesejahteraan ekosistem jangka panjang.
Penutup
Hari Lingkungan Sedunia adalah pengingat penting bagi kita semua tentang perlunya menjaga dan melestarikan lingkungan. Pemanasan global dan deforestasi adalah dua dari banyak tantangan yang harus kita hadapi dengan serius. Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki peran penting dalam upaya global untuk mengatasi masalah ini.Â
Melalui kebijakan yang kuat, pendidikan yang efektif, dan kolaborasi yang erat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil bagi semua.
Di saat yang sama, setiap individu juga memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi. Mulai dari langkah-langkah sederhana seperti daur ulang dan menanam pohon, hingga mendukung kebijakan dan praktik yang berkelanjutan, semua tindakan kita memiliki dampak.Â
Mari kita jadikan Hari Lingkungan Sedunia sebagai momentum untuk memperbarui komitmen kita dalam menjaga planet ini, karena kita hanya memiliki satu bumi dan kita semua bergantung padanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H