Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Strategi dan Hegemoni Elit Menuju Pilkada 2024: Dinamika Politik dan Kesadaran Masyarakat

18 Mei 2024   15:43 Diperbarui: 18 Mei 2024   15:43 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadapi fragmen kontestasi elektoral, khususnya dalam menghadapi dinamika politik menuju Pilkada 2024 ini, masyarakat sebagai pemilih harus lebih kritis dan cerdas. Kritisisme dan kecerdasan politik masyarakat akan menjadi kunci dalam menentukan arah dan kualitas demokrasi di Indonesia. 

Masyarakat pemilih harus mampu membedakan antara wacana politik yang substantif dengan yang hanya bersifat manipulatif. Masyarakat harus lebih jeli dalam menilai program kerja dan janji kampanye yang ditawarkan oleh para calon. Selain itu, masyarakat juga harus memahami bahwa politik adalah tentang kepentingan bersama, bukan hanya tentang kepentingan elit politik. 

Dengan kritisisme dan kecerdasan politik masyarakat dapat berpartisipasi secara sadar dan tidak terjebak dalam relasi kuasa dinasti politik, patronase, klientelisme, dan menolak segama macam bentuk politik uang. Sehingga Pilkada dapat menghasilkan pemimpin daerah yang dapat mendorong pembangunan daerah berjalan lebih optimal.

Sebagaimana seperti Pilkada tahun 2020, menurut Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bahwa partisipasi masyarakat dalam melaporkan kasus politik uang pada Pilkada serentak 2020 cukup tinggi. Berdasarkan data penanganan dugaan pelanggaran politik uang yang berjumlah 262 kasus, terdapat 197 laporan yang berasal dari masyarakat, sementara 65 kasus merupakan temuan dari Bawaslu (https://www.bawaslu.go.id, 21 Desember 2020).

Hal ini menunjukkan bahwa, partisipasi masyarak adalah kunci untuk menangkal segara bentuk praktik politik uang dan tukar tambah suara dengan bantuan atau hadiah. Pasalnya, politik uang sering kali dilakukan di ruang tertutup yang sulit terdeteksi, sehingga partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk mengungkap dan menangani kasus-kasus serupa tersebut.

Dengan demikian, kritisisme dan kecerdasan politik masyarakat akan menjadi kunci dalam menentukan arah dan kualitas demokrasi lokal di Indonesia. Dengan pemilih yang kritis dan cerdas, diharapkan proses Pilkada 2024 dapat berjalan dengan lebih baik dan menghasilkan pemimpin-pemimpin daerah yang benar-benar mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun