Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Familiaris Consortio: Memupuk Chemistry dalam Tradisi Perkawinan Katolik

13 Mei 2024   09:10 Diperbarui: 13 Mei 2024   10:54 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.msn.com/id-id/berita/other/jadi-direstuin-ini-3-hal-yang-harus-dipersiapkan-ketemu-calon-mertua/ar-BB1kxvVz

Chemistry merupakan perasaan saling terhubung yang tumbuh di antara dua individu. Ini bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja pada pertemuan pertama; biasanya, itu membutuhkan komunikasi dan interaksi yang dalam. 

Namun, seringkali, chemistry sudah ada sebelum seseorang memutuskan untuk menjalin hubungan dengan orang tertentu. Sebenarnya, chemistry adalah salah satu alasan utama mengapa seseorang memilih untuk memulai hubungan dengan seseorang.

Selain perasaan terhubung, chemistry juga tercermin dalam tindakan dan perilaku kedua individu. Pasangan yang memiliki chemistry yang kuat cenderung memiliki reaksi yang serupa dan perilaku yang hampir sama tanpa mereka sadari. 

Mereka bergerak dengan sinkron, seolah-olah setiap gerakan sudah diatur sebelumnya, seperti Bumi dan Bulan yang saling menyesuaikan. Keberadaan chemistry yang kuat dapat dilihat oleh orang lain karena energi yang terpancar begitu jelas.

Adanya chemistry yang kuat memperkuat hubungan seseorang dengan pasangannya. Namun, chemistry tidak hanya berlaku untuk hubungan asmara; ini juga penting dalam hubungan pertemanan, profesional, dan keluarga.

Dalam konteks perkawinan dan kehidupan berkeluarga, chemistry menjadi kunci untuk menciptakan harmoni antara suami dan istri, serta membangun relasi yang baik dengan anggota keluarga lainnya, seperti mertua, menantu, tetangga, dan lingkungan sosial.

Dokumen Familiaris Consortio: Memupuk Chemistry dalam Tradisi Perkawinan Katolik

Familiaris Consortio adalah sebuah anjuran apostolik yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1984. Dokumen ini berfokus pada peranan keluarga Kristen dalam dunia modern dan memperkenalkan pemahaman yang lebih dalam mengenai keluarga Kristen dan mengajak umat beriman untuk memahami dan menghormati keluarga sebagai bagian dari misi Gereja.

Dalam dokumen Familiaris Consortio (1984) Paus Yohanes Paulus II menyebutkan bahw  persiapan perkawinan bukanlah sekadar tentang rencana acara atau persiapan fisik semata, tetapi juga tentang kesiapan spiritual,moral, iman, emosional, dan intelektual, yang dilalui melalu tiga tahap dalam persiapan perkawinan kristiani.

Tahap Pertama: Persiapan Remota (Jauh)

Tahap pertama dalam persiapan perkawinan, menurut Paus Yohanes Paulus II, dimulai jauh sebelum seseorang memasuki masa pacaran atau tunangan. Tahap di mana anak-anak dan remaja perlu diperkenalkan pada konsep cinta dan seksualitas yang sehat. 

Hal ini mencakup pendidikan moral, pengembangan nilai-nilai keluarga, dan pemahaman tentang tanggung jawab dalam hubungan antar manusia. 

Pendidikan moral dan spiritual menjadi kunci di sini, karena mereka membentuk dasar bagi pembentukan karakter yang kuat dan nilai-nilai yang benar dalam kehidupan berkeluarga di masa depan.

Tahap Kedua: Persiapan Proxima (Dekat)

Tahap kedua terjadi selama masa pacaran dan tunangan. Ini adalah periode di mana pasangan harus mulai memahami arti sebenarnya dari komitmen dalam pernikahan, serta mempersiapkan diri untuk peran dan tanggung jawab dalam sebuah keluarga.

Paus Yohanes Paulus II menekankan pentingnya memperoleh pemahaman yang benar tentang keluarga sebagai komunitas hidup yang didasarkan pada kasih dan pengorbanan. 

Dalam tahap ini, pasangan harus menggali nilai-nilai dasar yang akan membentuk dasar dari hubungan mereka, seperti komunikasi yang efektif, kesetiaan, dan pengertian akan peran masing-masing dalam keluarga.

Tahap Ketiga: Persiapan Inmediata (Akhir)

Tahap ketiga adalah tahap terakhir sebelum pernikahan. Di sinilah setiap pasangan dibantu untuk semakin mempersiapkan diri secara konkret untuk kehidupan berkeluarga. 

Pada tahap ini, setiap pasangan katolik akan mengikuti Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) yang merupakan program yang diselenggarakan oleh banyak paroki Katolik sebagai persiapan bagi pasangan yang akan menikah dan menerima Sakramen Perkawinan.  

Kursus Persiapan Perkawinan (KPP)memiliki tiga tujuan utama: (1) Memberikan pemahaman yang benar tentang kehidupan berkeluarga, baik bagi muda-mudi maupun pasangan yang sudah hidup bersama, (2) Menambah wawasan dan pemahaman iman tentang perkawinan dan keluarga dari berbagai sudut pandang, seperti teologi, moral, sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, (3) Memberikan pegangan praktis bagi calon keluarga agar dapat mengatur kehidupan keluarga sesuai dengan ajaran moral Kristiani.

Dengan demikian, persiapan perkawinan yang holistik sejak masa kanak-kanak hingga dewasa mencerminkan pentingnya chemistry spiritual dan sosial antara orang tua, keluraga, lingkungan sekitar, suami, istri, dan Tuhan, serta menegaskan peran penting keluarga dalam membentuk masyarakat yang berlandaskan perasaan kasih dan pengorbanan.

Penutup

Dengan demikian memupuk chemistry dalam tradisi perkawinan katolik yang tersirat dalam dokumen Familiaris Consortio yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II, menggambarkan betapa pentingnya persiapan menyeluruh dalam perkawinan Kristen, yang meliputi aspek spiritual, moral, dan intelektual. 

Setiap pasangan katolik dipersiapkan untuk membentuk hubungan yang kokoh dan harmonis, didasarkan pada nilai-nilai Kristen yang mendasar.  Belajar  memupuk chemistry untuk saling menghormati, mendukung, dan mengasihi satu sama lain, serta memahami peran dan tanggung jawab dalam membangun keluarga yang bahagia, sehat dan harmonis antara suami dan istri, serta membangun relasi yang baik dengan anggota keluarga lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun