Kedua, keterlibatan aktif dari seluruh komunitas dalam pembentukan tim tanggap darurat, kerjasama dalam merencanakan langkah-langkah kesiapsiagaan, dan dukungan moral antarwarga, menjadi faktor penting dalam respons yang terkoordinasi.
Ketiga, respons yang cepat dan terkoordinasi setelah terjadinya bencana membantu mengurangi dampak dan mempercepat pemulihan, sementara kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan bekerja sama dalam proses pembangunan kembali memastikan bahwa masyarakat dapat pulih dengan cepat dan kuat.Â
Dengan memperkuat semua aspek ini, masyarakat dapat menjadi lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan bencana alam di masa depan.
Referensi:
- Maarif, S., & Hizbaron, D. R. (2015). Strategi menuju masyarakat tangguh bencana dalam perspektif sosial. Gadjah Mada University Press. Â
- https://news.detik.com/berita/d-7320740/6-fakta-gunung-ruang-erupsi-warga-dievakuasi-ribuan-bangunan-rusak
- https://regional.kompas.com/read/2024/05/01/203644678/gunung-ruang-keluarkan-asap-setinggi-600-meter
- https://tekno.tempo.co/read/1863221/ancaman-dari-erupsi-gunung-ruang-2-desa-akan-dikosongkan-permanen
- https://www.detik.com/sulsel/berita/d-7319029/fakta-fakta-gunung-ruang-kembali-erupsi-hingga-dampak-meluas-ke-gorontalo
- https://makassar.kompas.com/read/2024/05/02/222644478/imbas-letusan-gunung-ruang-4278-warga-dievakuasi-keluar-dari-pulau
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H