"Berguru lah kepada yang tahu jalannya, bukan hanya tahu ceritanya, biar tahu kenyataannya bukan katanya"
Pepatah Melayu selalu memiliki mutiara kebijaksanaan yang telah diwarisi dari generasi ke generasi, menyimpan pedoman hidup yang berharga.Â
Salah satu pepatah yang menarik perhatian adalah "Berguru lah kepada yang tahu jalannya bukan hanya tahu ceritanya, biar tahu kenyataannya bukan katanya".Â
Pepatah ini mengandung pesan yang menjadi pedoman dalam mencari kebenaran dan pengetahuan sejati. Pada dasarnya, pepatah ini menekankan kepentinnya belajar dari sumber yang tepat dan berkompeten.
Seringkali kita terperangkap dalam narasi yang salah, tanpa melakukan verifikasi dan validasi untuk memastikan kebenarannya. Akibatnya, kita hanya memperoleh pengetahuan yang dangkal dan tidak mencerminkan realitas kebenaran.Â
Pepatah ini mengingatkan kita agar berguru kepada sumber yang benar-benar memahami masalah secara mendalam.
Dalam berbagai bidang kehidupan, pepatah ini memberi isyarat kepada kita untuk belajar dari mereka yang telah sukses dalam bidang yang sama. Bukan saja mendengar kisah kesuksesan mereka, tetapi juga memahami proses yang dilalui.Â
Ketika kita berguru pada mereka yang memiliki pengalaman nyata, kita juga mendapatkan pandangan yang lebih utuh tentang realitas.Â
Terlalu sering, kita tergoda untuk percaya pada versi yang diputarbalikkan dari kejadian atau situasi, yang mungkin saja tidak sepenuhnya akurat.Â
Dalam situasi seperti itu, mendapatkan wawasan dari mereka yang terlibat secara langsung dapat membantu kita memahami konteks yang lebih luas.
Semisalnya dalam konteks pendidikan, pepatah ini memberikan panduan bagi setiap pembelajar. Seorang pembelajar yang bijak akan mencari sumber belajar yang benar dan dapat dipetanggungjawabkan dalam bidang yang diminatinya.Â
Banyak informasi dari berbagai sumber, mulai dari buku teks hingga internet. Namun, pengetahuan yang benar-benar bermanfaat sering kali datang dari guru yang berpengalaman, yang memiliki pemahaman mendalam tentang materi pelajaran dan cara terbaik untuk mengajarkannya.Â
Guru seperti ini dapat membimbing dengan lebih baik, kerena mereka telah mengarungi samudra pengetahuan dan kehidupan yang luas.
Karena pengetahuan sejati tidak hanya bersarang dari buku-buku atau cerita-cerita lisan saja, melainkan juga bersarang dalam pengalaman-pengelaman nyata.
Dalam era digital masa kini, pepatah ini juga sangat relevan. Kita sering terpengaruh oleh pelbagai isu dan opini di media sosial dan internet, perlu diingat bahawa tidak semua sumber itu boleh dipercayai.Â
Dalam dunia modern yang dipenuhi dengan informasi, teknologi, dan pendapat yang beragam, kita sering kali tergoda untuk mempercayai apa yang dikatakan orang tanpa mempertimbangkan sumbernya, terutama di era media sosial di mana informasi dapat dengan mudah tersebar tanpa diverifikasi.Â
Banyak informasi yang tersebar adalah tidak tepat atau bahkan bohong dan hoaks, penting untuk memiliki keterampilan dalam menilai sumber informasi tersebut.
Karena itu, adalah penting untuk berguru kepada sumber yang kredibel dan terpercaya. Hal ini akan membantu kita untuk menangkal pengaruh negatif dan berita palsu.
Dengan demikian, meskipun pengalaman langsung sangat penting, tidak bijaksana untuk menutup diri terhadap pandangan baru. Sebaliknya, kita harus mempertimbangkan pengetahuan dari berbagai sumber, terbuka terhadap gagasan dan perspektif yang berbeda, tetapi juga kritis terhadap informasi yang kita terima.
Akhirnya pepatah itu mengingatkan kita untuk mencari pengetahuan dan bimbingan dari sumber yang tepat. Dengan cara ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sesuatu perkara, bukannya hanya mendengar cerita yang menyesatkan.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H