Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Seragam Sekolah: Antara Tren dan Beban Finansial

30 April 2024   11:40 Diperbarui: 30 April 2024   12:20 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka menilai bahwa penggunaan pakaian bebas yang rapi dan sopan sudah cukup untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Menghadapi kenyataan bahwa seragam mahal, beberapa pihak menawarkan solusi alternatif. Misalnya, dengan mengadakan program subsidi seragam bagi siswa kurang mampu atau melakukan pengadaan seragam secara massal agar harganya lebih terjangkau. 

Selain itu, beberapa sekolah juga membuka koperasi seragam bekas yang dijual dengan harga murah. Inisiatif semacam ini patut diapresiasi sebagai upaya untuk meringankan beban orangtua.

Di sisi lain, tren sekolah tanpa seragam juga semakin marak belakangan ini. Alasannya beragam, mulai dari fleksibilitas, menghindari biaya tinggi, hingga memupuk kemandirian dan kreativitas siswa dalam berpakaian. 

Meski demikian, kebijakan ini tetap disertai aturan ketat mengenai pakaian yang rapi dan sopan sehingga proses belajar tetap dapat berlangsung dengan khidmat.

Ke depannya, perdebatan seputar seragam sekolah mungkin akan terus bergulir. Namun, yang terpenting adalah menyeimbangkan antara tujuan mulia di balik kebijakan seragam dengan realita finansial yang dihadapi banyak keluarga. 

Solusi terbaik tentu akan berbeda-beda untuk tiap sekolah dan daerah, tergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-masing. Yang jelas, kepentingan terbaik para siswa harus selalu menjadi prioritas utama dalam mengambil keputusan seputar seragam sekolah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun