Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjaga Bumi, Menjaga Kampung Halaman

23 April 2024   08:56 Diperbarui: 23 April 2024   08:59 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya, pada bulan-bulan seperti ini, mereka sudah mulai bercocok tanam. Ada serangkaian kegiatan yang mereka lakukan, mulai dari persiapan lahan hingga panen. Mereka mengikuti kalender adat yang mengatur kegiatan hidup mereka, seiring dengan perubahan alam.

Begitulah kehidupan di kampung ini. Mereka bertahan dengan kebiasaan dan tradisi mereka, meskipun terjadi perubahan alam yang signifikan.

*

Ema Lukas, seperti biasanya, menggantungkan codi di atas regel bambu setelah pulang dari seso, lalu duduk di bale-bale dapur. Ine Mince sibuk memotong kayu bakar sambil mengeluh tentang keadaan cuaca yang belum turun hujan.

"Ema Lukas....eeee," keluh Ine Mince, "Sudah bulan Oktober, tapi belum juga turun hujan. Kapan kita mau menanam? Persediaan pae kita sudah hampir habis, apalagi holo, kita punya manu-wawi mau kasi makan apa nanti?"

Ema Lukas mengisap kreteknya sambil memikirkan pertanyaan itu. "Beras sudah mahal, dan jambu mente serta feo kita belum berbuah," gumamnya.

Mereka berdua duduk dalam keheningan, menikmati secangkir kopi hitam. "Mungkin saat ini sedang terjadi perubahan cuaca, pergeseran iklim," ujar Ema Lukas, merenung. "Perubahan cuaca ini mungkin karena ulah manusia."

Di tungku api, uap nika holo menguap dari dalam podo awu. Ine Mince menyambung, "Ya, pengaruhnya memang dari mereka yang suka membakar hutan dan menebang pohon. Akibatnya, panas ini berkepanjangan."

*

Beberapa hari kemudian, suasana masih sama. Panas masih menyengat, dan hujan belum turun. Penduduk kampung semakin khawatir. Persediaan pangan menipis, dan ternak mereka mulai kelaparan.

Ema Lukas dan Ine Mince terus berusaha. Mereka mencari cara untuk bertahan. Lukas mulai mencari informasi tentang bagaimana cara mengatasi kekeringan, sementara Ine Mince berusaha mencari sumber air yang tersisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun