Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kartini: Pemikiran dan Gagasan yang Menerangi Perjuangan Kaum Perempuan

21 April 2024   02:15 Diperbarui: 21 April 2024   03:13 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tanggal 21 April, kita selalu memperingati hari Kartini, sebagai pahlawan nasional Indonesia, yang telah memberikan kontribusi besar dalam perjuangan emansipasi perempuan. 

Meskipun hidupnya singkat, pemikiran-pemikirannya yang progresif dan semangatnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan telah menerangi jalan bagi gerakan emansipasi dan kesetaraan di Indonesia.

Terlahir dengan nama Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat, atau yang lebih dikenal sebagai Raden Ajeng Kartini, lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, dari keluarga priyayi atau bangsawan Jawa. Ia putri dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M. A. Ngasirah.

Meskipun lahir dalam keluarga bangsawan Jawa yang konservatif, Kartini mendapat kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang jarang diberikan kepada perempuan pada masanya. Ia belajar di ELS (Europese Lagere School) pada usia 12 tahun.

Gagasan dan Pemikiran

Pemikiran Kartini tercermin dalam surat-surat yang dia tulis kepada sahabatnya di Belanda. Melalui tulisannya, Ia memimpikan perempuan Indonesia di masanya bisa mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki dan bebas memilih jalan hidup mereka sendiri.

Ia menentang praktik-praktik seperti poligami dan perjodohan yang umum pada zaman itu. Kartini berpendapat bahwa perempuan harus memiliki hak untuk berkarya dan berkontribusi dalam masyarakat. 

Kartini memandang pendidikan adalah kunci utama untuk membuka pintu kesetaraan dan kemajuan bagi perempuan. 

Pemikiran-pemikirannya ini sangat revolusioner pada masanya dan mempengaruhi banyak orang di kemudian hari, dan diakui sebagai tokoh yang berpengaruh dalam cikal-bakal gerakan perempuan nasional.

Sebagaimana dalam karya yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer "Panggil Aku Kartini Saja", Kartini digambarkan sebagai pemula dari sejarah modern Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun