Selayang Pandang Danau Tiga Warna Kelimutu
Pulau Flores, sebuah tempat yang tidak pernah kehabisan cerita. Dari cerita tentang kemiskinan dan ketimpangan sosial, kesenjangan pembangunan hingga isu-isu lingkungan dan politik, serta keindahan alamnya yang menakjubkan, semuanya memiliki daya tariknya sendiri.Â
Pulau Flores, yang disebut-sebut sebagai pulau memiliki rupa mirip ular, membentang sepanjang 354 km dari barat ke timur dan memiliki lebar sekitar 63 km dari utara ke selatan.Â
Pulau Flores merupakan salah satu dari 3 pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan terbagi dalam 8 Kabupaten. Salah satu kabupaten di Flores adalah Kabupaten Ende.
Kabupaten Ende sendiri berdiri sejak 9 Agustus 1958, dengan wilayah yang terdiri dari 21 kecamatan, 23 kelurahan, dan 255 desa. Dengan jumlah penduduk mencapai 280.328 jiwa pada akhir tahun 2023, kabupaten ini memiliki luas wilayah sekitar 2.046,50 km² dengan sebaran penduduk mencapai 132 jiwa/km².
Banyak objek wisata menarik tersebar di wilayah Kabupaten Ende, mulai dari keindahan alam hutan Kebesani hingga pesona pantai Nggela Beach, serta beragam objek wisata budaya dan sejarah. Namun, tak ada yang sepopuler Danau Tiga Warna Kelimutu.
Danau Kelimutu, yang terletak di Kawasan Taman Nasional Kelimutu, Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.Â
Keunikan danau ini terletak pada tiga danau kawah dengan warna yang berbeda-beda, yang konon dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi mineral dan pencahayaan.
Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.
Tiga danau tersebut dinamai dalam bahasa daerah orang Lio sebagai Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo, masing-masing memiliki makna dan cerita sendiri dalam kepercayaan lokal.Â
Tiwu Ata Mbupu diyakini sebagai tempat peristirahatan bagi roh orang tua yang sudah meninggal, sementara Tiwu Nuwa Muri Koo Fai adalah tempat bagi roh muda-mudi, dan Tiwu Ata Polo adalah tempat bagi roh yang semasa hidupnya sering melakukan kejahatan.
Selain mempesonakan dengan keindahan alamnya, Danau Kelimutu memiliki nilai spiritual bagi masyarakat setempat yang percaya bahwa danau-danau tersebut adalah tempat istirahat  roh-roh para leluhur yang telah meninggal. Sehingga perubahan warna ketiga danau tersebut sering kali dikaitkan dengan suasana hati dan perasaan dari roh-roh leluhur mereka.
Keindahan alam dan kepercayaan masyarakat setempat terhadap danau-danau ini membuat Kunjungan ke Danau Kelimutu tak sensasional, terutama saat matahari terbit. Perubahan warna danau-danau yang dipadu dengan cahaya matahari menciptakan pemandangan yang magis dan mengesankan.
Akses Masuk Menuju Danau Kelimutu
Taman Nasional Kelimutu ini buka setiap hari pada pukul 08.00 Wita hingga 17.00 Wita. Perjalanan dimulai dari pusat kota Ende, melalui jalur trans Ende-Maumere, lalu perjalanan dilanjutkan menuju ke Desa Moni yang terletak di kaki Gunung Kelimutu. Sesampainya di Desa Moni, kami melanjutkan perjalanan 15 kilometer untuk sampai di gerbang pintu masuk Taman Nasional Kelimutu.Â
Harga tiket masuk ke wisata ini, pengunjung domestik akan dikenakan tarif sebesar Rp 7.000 dan Rp 150.000 untuk pengunjung mancanegara. Dan biaya tambahan untuk parkir kendaraan bermotor dikenakan tarif Rp 5.000 sedangkan mobil dikenakan tarif Rp 10.000.
Lalu perjalanan dilanjukan menuju halaman parkir kendaraan, kemudian berjalan kaki sekitar 30 menit menuju puncak Kelimutu.
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini tidak perlu khawatir karena di sekitar lokasi wisata tersedia berbagai fasilitas seperti lahan parkir, toilet, gazebo, dan warung makanan yang memudahkan pengunjung.Â
Menyelami Keindahan Danau Tiga Warna di Puncak Gunung Kelimutu
Sebagai Flores tulen, saya baru dua kali berwisata mengunjungi Danau Kelimutu. Kunjungan pertama waktu saya menempuh pendidikan sarjana di kota Ende tahun 2008 silam, dan kunjungan yang ke kedua pada hari Kamis 9 Mei 2024.
Bagi saya perjalanan menuju Puncak Gunung Kelimutu adalah sebuah petualangan yang sensasional. Melewati jalan berkelok-kelok melalui pegunungan, menapaki anak tangga yang disusun dengan bebatuan, disuguhi dengan pemandangan alam dan  pepohonan yang menakjubkan.Â
Sampai di puncak Gunung Kelimutu, hawa dingin dan udara segar, serta kabut tipis menyambut kami dengan memukau. Tiga danau vulkanik, yang masing-masing memiliki warna yang berbeda-beda, menjadi daya tarik utama.Â
Tentu saja, kami tidak akan melewatkan kesempatan untuk berfoto berlatarkan danau vulkanik yang mempesona ini, mengabadikan momen yang tak terlupakan di Danau Kelimutu.
Warna dari tiap danau terlihat begitu memikat mata: hijau muda yang menyejukkan, hijau tua yang menyegarkan, dan hijau pekat yang memikat.
Terkadang kami berlatarkan matahari yang memancarkan cahaya keemasan, dan kabut menambah keindahan danau-danau tersebut.Â
Setelah mengambil beberapa foto, kami tidak lupa untuk menikmati momen tersebut dengan bersama-sama, merasakan keajaiban alam yang hadir di hadapan kami.Â
Selain menikmati keindahan alam, pegunungan, pepohonan dan danau vulkanik tiga warna yang mempesona, berwisata ke Puncak Gunung Kelimutu juga menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam.
Kisah-kisah lokal dan kepercayaan masyarakat setempat tentang roh-roh yang mendiami danau-danau tersebut memberikan dimensi spiritual yang lebih dalam pada perjalanan ini.Â
Kami membaca cerita-cerita tersebut yang tertulis disetiap tugu-tugu yang ada dengan penuh rasa kagum dan rasa hormat terhadap kebudayaan dan kepercayaan masyarakat setempat.
Suasana yang tenang dan keajaiban alam, memberikan pengalaman spiritual yang membangkitkan kesadaran akan kebesaran alam semesta.
Demikian Puncak Gunung Kelimutu sebagai destinasi liburan yang cocok bagi siapa pun yang mencari petualangan dan pengalaman wisata yang mendalam.Â
Keindahan alamnya yang menakjubkan dan pengalaman spiritual yang tersedia  akan memberikan kenangan yang tak terlupakan bagi para pengunjung.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI