Sebagai pengajar mata kuliah Demografi atau Studi Kependudukan, saya mencoba melihat fenomena mudik Lebaran dalam perspektif demografi, karena mudik lebaran merupakan salah satu contoh paling mencolok dari migrasi penduduk.Â
Secara umum migrasi penduduk diartikan sebagai perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, baik dalam satu negara (migrasi internal) maupun antarnegara (migrasi internasional). Migrasi penduduk dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk ekonomi, sosial, politik, atau lingkungan.Â
Salah satu fenomena migrasi adalah mudik, yang berasal dari bahasa Betawi sebagai "udik" yang merujuk pada wilayah spasial desa maupun kampung pinggiran. Meng-udik atau mudik dapat dipahami secara harafiah sebagai menjadi kampung atau kembali ke kampung (https://kompaspedia.kompas.id, 2023).
Di Indonesia, fenomena mudik lebaran adalah tradisi, dimana masyarakat berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk berkumpul, bersilahturahmi, dan berziarah dengan keluarga besar dan sanak saudara. Sekitar satu minggu sebelum lebaran, para perantau berbondong-bondong meninggalkan ibukota dan kembali ke kampung halaman.
Dalam perspektif demografi, fenomena mudik lebaran merupakan migrasi penduduk yang terjadi setiap tahun pada periode hari raya keagamaan Idul Fitri (https://www.beritasatu.com, 2023).
Sebagau peristiwa sosial dan demografis yang menarik untuk diamati, mudik Lebaran mencerminkan dua fenomena penting: migrasi urban-rural dan mobilitas penduduk.
Pertama, migrasi urban-rural terjadi ketika penduduk perkotaan kembali ke desa atau kampung halaman mereka selama musim mudik. Hal ini mencerminkan adanya keinginan untuk kembali ke akar budaya dan tradisi serta merayakan Lebaran dengan keluarga di tempat asal mereka. Migrasi urban-rural juga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan sosial di daerah pedesaan.
Kedua, mobilitas penduduk terlihat dalam volume besar orang yang melakukan perjalanan selama musim mudik Lebaran. Ribuan orang melakukan perjalanan dari satu wilayah ke wilayah lainnya, menciptakan arus lalu lintas yang padat dan mempengaruhi infrastruktur transportasi.
Mobilitas penduduk ini juga menunjukkan elastisitas dan fleksibilitas penduduk dalam menyesuaikan diri dengan kondisi sosial dan ekonomi yang berubah.
Dari sudut pandang demografi, mudik Lebaran juga dapat memberikan wawasan tentang karakteristik demografis penduduk Indonesia. Misalnya, tren usia dan jenis kelamin dari para pemudik dapat mencerminkan struktur demografis populasi Indonesia secara keseluruhan.