Sebuah kolaborasi yang menggembirakan antara PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Flores (PLN UPK Flores), Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende, dan berbagai kelompok masyarakat serta organisasi seperti Forum Peduli Risiko Bencana, Adaptasi Perubahan Iklim, dan Koalisi Orang Muda Perubahan Iklim, menjadi cahaya terang bagi Desa Nabe di Kabupaten Ende. Kolaborasi ini menghasilkan aksi nyata dalam pelestarian lingkungan dengan menanam 2.000 anakan mangrove.
Tindakan ini bukan hanya sekadar upaya melawan abrasi pantai, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam melindungi jalan trans Maumere -- Mbay. Dari perspektif ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola), kegiatan ini menunjukkan komitmen PLN terhadap isu lingkungan dengan fokus pada aspek non-GHG emission, seperti menjaga kualitas air dan menyediakan habitat alami bagi keanekaragaman hayati.
Andi Martha Siswahyudi, Manager PLN UPK Flores, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN. Dia menyatakan, "Kami berkomitmen untuk mendukung dan berpartisipasi dalam upaya penyelamatan dan perlindungan lingkungan hidup, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang telah ditentukan oleh PBB."
Pimpinan STPM Santa Ursula Ende, Yulita Eme, S.Sos., M.Si, juga menyampaikan rasa syukur atas kolaborasi ini. Dia menyoroti peran penting koalisi masyarakat dan forum seperti Koalisi Orang Muda Perubahan Iklim (KOPI) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Ende (FPRB) dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
Kepala Desa Nabe, Yohanes Mardisunu, mengucapkan terima kasih atas kolaborasi semua pihak dalam kegiatan penanaman mangrove ini. Dia menekankan pentingnya perawatan dan pengawasan bersama terhadap mangrove yang telah ditanam, serta mengajak masyarakat untuk menjadi pelindung lingkungan di sekitar mereka.
Hironimus Pala, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Ende, dan Hilarius Konsa, Ketua kelompok Dau Jadi dari Desa Nabe, turut menyampaikan apresiasi dan motivasi untuk menjaga dan merawat mangrove tersebut.
Kegiatan ini tidak hanya tentang menanam pohon mangrove, tetapi juga tentang menanam harapan dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan bagi kesejahteraan sosial masyarakat. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana berbagai pihak dapat bersatu untuk menciptakan perubahan positif bagi bumi kita, sekarang dan masa depan. Semoga aksi seperti ini terus menginspirasi banyak orang untuk turut serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan hidup kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H