Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Senang dan Harap untuk Hari Komedi Nasional

24 Februari 2024   21:22 Diperbarui: 26 Februari 2024   11:03 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wacana Hari Komedi Nasional kembali mengemuka setelah komedian senior Alfiansyah Bustami mengaku resah karena belum ada hari komedi di Indonesia. 

Keresahan ini disinyalir mendorongnya untuk maju menjadi calon anggota DPD dan salah satu perjuangannya adalah mengagendakan terbentuknya Hari Komedi Nasional (metrotvnews.com, 16 Februari 2024).

Tanggal 27 September kemudian diwacanakan sebagai Hari Komedi Nasional. Tanggal itu dipilih lantaran menjadi tanggal kelahiran Bing Slamet, pelawak sekaligus seniman legendaris Indonesia. Inisiatif ini didukung oleh Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PASKI).

Sebagai bagian dari orang yang mencintai seni komedi, saya merasa  bahwa Indonesia mestinya memiliki sebuah momen resmi untuk menghargai dan merayakan seni komedi, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan hiburan di negeri ini.

Komedi bukan sekadar tentang membuat orang tertawa. Meskipun tujuan utamanya adalah untuk mengundang gelak tawa dan kesenangan penonton, komedi memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menyentuh aspek-aspek psikologis, sosial politik dan seni budaya dari kehidupan masyarakat.

Salah satu alasan utama mengapa komedi begitu efektif adalah karena ia memanfaatkan situasi konyol, dialog lucu, dan adegan fisik untuk menyampaikan pesan-pesan yang lebih dalam secara tidak langsung, dan menjadikannya sebagai salah satu dimensi seni yang paling  relevan dalam memotret komplesitas kehidupan manusia.

Oleh karenanya, secara pribadi saya sangat mendukung wacana Hari Komedi Nasional dan berharap bisa menjadi kenyataan dan terealisasi. 

Dukungan dan harapannya ini sekiranya, dengan penetapan Hari Komedi Nasional dapat memperkuat eksistensi komedi tidak hanya menjadi sarana untuk hiburan semata.

Menurut saya setidaknya ada beberapa alasan pentingaya perjuangan untuk menetapkan Hari Komedi Nasional, sekaligun berharap bahwa komedi indonesia lebih bermakna bagi masyarakat. 

Pertama, komedi yang cerdas dapat menjadi alat yang efektif untuk memacu literasi kritis dengan cara yang lucu namun tajam. 

Dengan menyelipkan pesan-pesan kritis dalam seni komedi, para komedian dapat membantu membangun kesadaran masyarakat akan berbagai isu penting seperti ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan sebagainya. 

Melalui humor, pesan-pesan tersebut dapat disampaikan dengan cara yang lebih mudah diterima oleh khalayak, sehingga memperluas jangkauan pesan-pesan tersebut (Kompas, 22 September 2022).

Kedua, komedi dapat menjadi sarana yang efektif untuk membahas isu-isu etika dan moral dalam masyarakat. Dengan menggunakan humor, para komedian dapat menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya nilai-nilai seperti integritas, kejujuran, dan empati. 

Melalui komedi, masyarakat dapat lebih mudah menerima pesan-pesan ini dengan bahagia, kemudian secara aktif membangun kesadaran akan pentingnya etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, komedi juga dapat menjadi alat untuk mengembangkan dan memperkuat keberagaman budaya Indonesia. 

Komedi lokal, dengan penggunaan dialek dan cerita-cerita tradisional, dapat menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat luas. 

Dengan memperkuat identitas budaya melalui komedi, kita dapat meningkatkan rasa bangga dan apresiasi terhadap warisan budaya kita sendiri.

Keempat, komedi juga menjadi sarana untuk merajut kehidupan sosial dan budaya masyarakat indonesia yang multikultural. 

Melalui berbagai acara komedi yang memperhatikan beragam latar belakang budaya dan sosial masyarakat Indonesia, kita dapat memperkuat rasa persatuan dan mendorong keberagaman dan toleransi dalam masyarakat.

Dengan demikian, semoga wacana penetapan Hari Komedi Nasional menjadi momentum untuk mengubah paradigma dan memajukan dunia komedi di Indonesia, yang tidak hanya menjadi alat untuk hiburan semata atau gelak tawa yang disesaki dengan sekedar canda tak bermakna, tetapi menjadi senjata membangun seni, kebudayaan dan peradaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun