Apa Itu Wawancara?
Wawancara diartikan sebagai suatu pertemuan antara dua individu yang bertujuan untuk bertukar informasi dan ide melalui proses tanya jawab, dengan tujuan konstruksi makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg, 2002).Â
Dalam konteks penelitian, fungsi wawancara tidak hanya sebatas sebagai alat pengumpul data, tetapi juga sebagai sarana untuk memeriksa dan memvalidasi informasi yang telah diperoleh sebelumnya, serta sebagai teknik komunikasi langsung antara peneliti dan narasumber.
Selain itu ada juga wawancara mendalam. Menurut Moleong (2005: 186), wawancara mendalam adalah suatu proses eksplorasi informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas terkait dengan masalah dan fokus penelitian, yang diarahkan pada inti dari penelitian tersebut. Dalam konteks ini, metode wawancara mendalam melibatkan penggunaan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya sebagai panduan.
Jadi, wawancara adalah proses yang melibatkan penggalian informasi secara menyeluruh, terbuka, dan bebas terkait dengan masalah dan fokus penelitian, yang diarahkan pada inti dari penelitian tersebut.
Metode ini melibatkan penggunaan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk memandu proses interaksi antara peneliti dan responden.
Membuat Pedoman Wawancara:
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat pedoman wawancara penelitian. Sebagai contoh misalnya dengan topik tentang "Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu 2024".Â
Langkah 1: Tentukan Tujuan Wawancara
- Definisikan tujuan utama dari wawancara tersebut
- Identifikasi informasi yang ingin Anda peroleh dari narasumber untuk menjawab tujuan penelitian
Langkah 2: Bandingkan dengan Riset Terdahulu
- Pelajari penelitian terdahulu terkait partisipasi masyarakat dalam pemilu
- Identifikasi pertanyaan-pertanyaan yang relevan atau tema-tema yang telah muncul dalam penelitian sebelumnya
Langkah 3: Identifikasi Narasumber (biasanya sudah dijelaskan dalam Bab Metode Penelitian)
- Tentukan kelompok narasumber yang akan diwawancara (misalnya, pemilih potensial, pemilih yang tidak berpartisipasi, pemilih aktif, dll.)
- Pastikan variasi dalam karakteristik narasumber (usia, jenis kelamin, latar belakang sosio-ekonomi, dll.)
Langkah 4: Pengembangan Pertanyaan
- Buat pertanyaan terbuka untuk memungkinkan narasumber menjelaskan pandangan dan pengalaman mereka secara rinci
- Pertanyaan harus spesifik dan relevan dengan topik penelitian
- Hindari pertanyaan yang mengarah atau memiliki bias
Langkah 5: Struktur Wawancara
- Mulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih umum untuk membangun kepercayaan dengan narasumber.Â
- Lanjutkan dengan pertanyaan yang lebih spesifik.
- Akhiri dengan pertanyaan terbuka untuk memberikan kesempatan bagi narasumber untuk menambahkan informasi tambahan.
Contoh Pertanyaan untuk Pedoman Wawancara:
- Bagaimana Anda menilai tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu 2024?
- Apa yang memotivasi Anda untuk berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam pemilu tersebut?
- Apakah Anda merasa informasi tentang pemilu sudah cukup tersedia dan mudah diakses?
- Bagaimana pendapat Anda tentang proses pemungutan suara dalam pemilu 2024?
- Apa yang menurut Anda bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu di masa mendatang?
Catatan Akhir:
- Pastikan pedoman wawancara Anda fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan konteks penelitian.
- Selalu ingat untuk mencatat jawaban responden dengan cermat dan objektif.
- Pertahankan etika penelitian yang baik dan jaga kerahasiaan informasi responden.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan dapat membuat pedoman wawancara yang sesuai untuk penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam pemilu 2024.