Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kawal Suara dari Bilik-Bilik Kampung

14 Februari 2024   08:15 Diperbarui: 14 Februari 2024   08:16 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu tentang kecurangan dan kejahatan pemilu 2024 sudah santer terdengar jauh-jauh hari. Pantauan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) menyebut potensi kecurangan saat pencoblosan hingga penghitungan surat suara pada Pemilu 2024 disinyalir jauh lebih besar dari tahun 2019 (https://www.bbc.com, 7 Februari 2024)

Potensi kecurangan tersebut dapat dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk penyelenggara pemilu, peserta pemilu, dan pemilih, dapat terlibat dalam praktik-praktik yang merugikan demokrasi. Kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu dianggap paling fatal karena mereka bertanggung jawab langsung atas kelancaran dan integritas proses pemilihan. Tentunya kemudian akan menjadi ancaman serius terhadap integritas proses demokratis dan hak suara warga negara.

Modus Operandi Kecurangan dan Kejahatan Pemilu

Beberapa modus operandi kecurangan dan kejahatan yang perlu diwaspadai dalam pemilu yang potensial terjadi dalam beberapa bentuk rupa, diantaranya:

  • Manipulasi Hasil Rekapitulasi: Penyelenggara pemilu memiliki tugas untuk mengumpulkan dan merekap hasil suara dari berbagai tempat pemungutan suara. Kecurangan dapat terjadi jika hasil rekapitulasi sengaja dimanipulasi dengan mengganti angka hasil suara. Praktik ini dapat mempengaruhi hasil akhir pemilihan dan merugikan kandidat atau partai tertentu.
  • Perhitungan Suara Tak Sesuai dengan Formulir Model C1: Formulir model C1 adalah dokumen resmi yang mencatat hasil suara dari setiap TPS (Tempat Pemungutan Suara). Kecurangan dapat terjadi jika jumlah suara yang dihitung tidak sesuai dengan jumlah yang tercatat pada formulir model C1. Hal ini bisa terjadi karena kesalahan manusia atau tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengubah hasil suara.
  • Pengosongan Kolom Pada Formulir Model C1: Pada formulir model C1, terdapat kolom-kolom yang mencatat perolehan suara, jumlah pemilih, dan informasi penting lainnya. Kecurangan dapat terjadi jika kolom-kolom tersebut sengaja dikosongkan sehingga memungkinkan untuk dimasukkan angka atau informasi palsu setelahnya.
  • Pemilihan Ganda: Praktik ini melibatkan pemilih yang mencoblos lebih dari satu kali. Pemilihan ganda dapat merusak integritas pemilihan dan mengarah pada penghitungan suara yang tidak akurat.
  • Pemberian Hak Suara kepada Mereka yang Tidak Memenuhi Syarat: Kecurangan dapat terjadi jika penyelenggara pemilu memberikan kesempatan kepada pemilih yang seharusnya tidak memenuhi syarat, seperti orang yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetapi diberi kesempatan untuk memberikan suaranya.

Menimbang berbagai potensi modus operandi yang bakal terjadi, maka penting bagi masyarakat untuk tidak tinggal diam di hadapan ancaman kecurangan dalam Pemilu. Pentingnya menjaga kualitas demokrasi dan memastikan hak suara warga negara dihormati.

Kawal Suara Dari Bilik Kampung

Salah satu cara untuk melindungi integritas Pemilu adalah dengan mengawal suara kita, terutama dari bilik-bilik kampung. Bilik kampung sering kali menjadi pusat kegiatan politik dan pusat berkumpulnya warga negara untuk berdiskusi tentang isu-isu penting dan memilih wakil-wakil mereka dalam Pemilu. Mengawal suara dari bilik kampung berarti memastikan bahwa setiap suara dihitung dengan benar dan mewakili kehendak sebenarnya dari pemilih.

Tidak hanya itu, mengawal suara dari bilik kampung juga melibatkan pendidikan politik dan peningkatan kesadaran politik di antara masyarakat lokal. Ini melibatkan memberdayakan masyarakat untuk memahami hak-hak politik mereka, mengenali taktik kecurangan dalam Pemilu, dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi suara mereka dari manipulasi politik.

Dalam mengawal suara dari bilik kampung, penting untuk membangun kerjasama antara berbagai kelompok masyarakat sipil. Bersama-sama membentuk kekuatan politik yang kuat dan memperjuangkan kepentingan bersama dalam Pemilu, melakukan pencegahan, memastikan transparansi Pemilu.

Dengan mengawal suara kita dari bilik kampung, kita dapat memastikan bahwa Pemilu 2024 mencerminkan aspirasi sejati dari seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya kepentingan dari para elit politik. Ini adalah langkah penting dalam membangun demokrasi yang inklusif dan menjaga integritas Pemilu sebagai pilar utama dalam sistem demokrasi sebuah negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun