Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemilu Inklusif: Pentingnya Pendampingan bagi Disabilitas dan Lansia

13 Februari 2024   23:08 Diperbarui: 13 Februari 2024   23:19 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok tanggal 14 Februari menjadi hari penting bagi bangsa Indonesia. Seluruh warga negara dari Merauke sampai Sabang, akan memilih calon pemimpin dan wakil rakyat. Karena itu, pemilu yang akan kita lasanakan besok merupakan momen demokrasi yang sejatinya akan kita rayakan dengan suka cita dan riang gembira. 

Namun, keberhasilan sebuah pemilu tidak hanya diukur dari seberapa banyak warga negara yang turut serta memberikan suaranya, tetapi juga dari seberapa inklusif proses pemilihan tersebut bagi semua lapisan masyarakat, termasuk bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau usia lanjut.

Merujuk data KPU RI bahwa terdapat 1.101.178 orang yang menyandang status sebagai pemilih difabel pada Pemilu 2024. Terdapat ragam disabilitas pada pemilih difabel 2024, seperti disabilitas fisik, disabilitas sensorik, disabilitas mental, dan disabilitas intelektual (kpu.go.id, 2024). 

Setiap status disabilitas pada pemilih difabel 2024 memiliki persentase masing-masing. Jumlah pemilih dengan disabilitas fisik berjumlah 482.414 orang, pemilih dengan disabilitas sensorik berjumlah 298.749 orang, pemilih dengan disabilitas mental adalah 264.594 orang, dan pemilih dengan disabilitas intelektual 55.421 orang (kpu.go.id, 2024).

Mengingat jumlah pemilih difabel cukup besar, maka pentingnya pendampingan bagi disabilitas dalam pemungutan suara menjadi suatu hal yang tidak dapat diabaikan. Artikel ini akan menguraikan pentingnya pemilu inklusif bagi pemilih yang memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas. Isu ini penting diangkat karena, berdasarkan pengelaman pemilu-pemilu terdahulu bahwa masih belum terlepas dari permasalahan pemenuhan hak-hak pemilih berkebutuhan khusus untuk dapat memberikan suaranya di dalam bilik Tempat Pemungutan Suara (TPS) (Wedarini Kartikasar, 2019).

Inklusivitas dalam Pemilu

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia telah mengonfirmasi bahwa Pemilu 2024 akan diselenggarakan dengan pendekatan inklusif dan ramah terhadap disabilitas. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses politik, khususnya dalam pemilihan umum (kpu.go.id, 2024)

Dengan demikian, konsep inklusivitas dalam pemilu mencerminkan upaya untuk memastikan bahwa tidak ada diskriminasi atau hambatan yang tidak perlu bagi warga negara dalam mengakses proses pemungutan suara. Ini meliputi pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak politik semua warga negara tanpa memandang faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, disabilitas, etnis, agama, atau latar belakang sosial ekonomi, selama mereka memenuhi syarat-syarat yang berlaku.

Akan tetapi, perlu disadari bahwa ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh disabilitas, karena mengingat beragamnya satus pemilih disabilitas pada pemilih difabel 2024, seperti disabilitas fisik, disabilitas sensorik, disabilitas mental, dan disabilitas intelektual. 

Bagi mereka yang memiliki disabilitas atau usia lanjut, proses pemungutan suara sering kali dapat menjadi tantangan yang signifikan. Misalnya, bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik, seperti disabilitas penglihatan atau mobilitas, aksesibilitas fisik ke tempat pemungutan suara dapat menjadi masalah. Begitu juga bagi lansia yang mungkin mengalami kesulitan dalam memahami prosedur pemungutan suara yang semakin modern dan canggih.

Selain itu, ada juga tantangan komunikasi yang mungkin dihadapi oleh disabilitas seperti tunarungu atau tunanetra dalam memahami petunjuk atau informasi yang disampaikan oleh petugas pemungutan suara. Semua tantangan ini dapat menghambat partisipasi aktif mereka dalam proses pemilu.

Peran Pendampingan

Di sinilah pentingnya pendampingan bagi disabilitas dan lansia dalam pemungutan suara menjadi sangat penting. Pendampingan ini mencakup berbagai bentuk bantuan dan dukungan untuk memastikan bahwa mereka dapat mengakses dan berpartisipasi dalam proses pemungutan suara dengan nyaman dan tanpa hambatan yang tidak perlu.

Salah satu bentuk pendampingan adalah melalui penyediaan petugas pemungutan suara yang terlatih untuk memberikan bantuan khusus kepada mereka yang membutuhkannya. Petugas ini dapat membantu dengan berbagai hal, mulai dari membimbing mereka ke tempat pemungutan suara, memberikan penjelasan tentang proses pemungutan suara, hingga membantu mereka dalam proses pengisian kertas suara jika diperlukan.

Selain itu, teknologi juga dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam memfasilitasi pendampingan. Misalnya, penyediaan kertas suara braille untuk mereka yang tunanetra, atau sistem pemungutan suara elektronik yang dapat disesuaikan untuk memudahkan mereka yang memiliki keterbatasan fisik dalam menggunakan alat pemungutan suara.

Mendorong Partisipasi Aktif

Dengan memastikan adanya pendampingan yang memadai bagi disabilitas dan lansia, kita dapat mendorong partisipasi aktif mereka dalam proses pemilihan umum. Ini tidak hanya penting untuk memastikan representasi yang adil dari seluruh lapisan masyarakat dalam pengambilan keputusan politik, tetapi juga untuk memperkuat legitimasi dan kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu.

Partisipasi yang inklusif juga merupakan cermin dari komitmen kita sebagai masyarakat yang beradab untuk menghormati hak asasi setiap individu, tanpa memandang kondisi fisik atau usia mereka. 

Semoga Pemilu 2024 yang akan kita selenggaran besok, menandai momentum pemilu inklusif dengan memastikan bahwa semua warga negara khususnya disabilitas, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Tentunya penting bagi kita semua untuk memberikan pendampingan bagi disabilitas dan lansia dalam pemungutan suara, sehingga kita dapat membangun demokrasi yang lebih inklusif dan representatif. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun