Seiring dengan berjalannya waktu, situasi menjelang pemilu 2024 telah memasuki masa tenang. Dalam masa tenang ini, kondisi persiapan serta situasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi fokus utama dalam menyambut peristiwa demokrasi ini. Para petugas yang berwenang (Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS)) tentunya telah mempersiapkan dengan baik, terutama di lingkungan tempat saya tinggal.Â
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bersama-sama dengan Panitia Pemungutan Suara (PPS) setiap hari hilir mudik melakukan kerja-kerja persiapan pemungutan suara, mulai dari pendistribusian Kartu Pemilih, sosialisasi pencoblosan serta mempersiapkan tempat pemungutan suara (TPS). Tentunya, kerja-kerja tersebut dalam upaya untuk memastikan kelancaran jalannya proses pemungutan suara tanggal 14 Februari nanti.
Berbagai persiapan telah dilakukan di seluruh TPS. PPK dan PPS telah bekerja keras untuk memastikan semua fasilitas dan infrastruktur terkait tersedia dan berfungsi dengan baik.Â
"Kami telah melakukan berbagai persiapan secara matang. Mulai dari pembenahan infrastruktur di TPS, pelatihan bagi anggota KPPS, hingga koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar." kata salah seorang anggota KPPS.
Pengamatan saya menujukan demikian, mulai dari persiapan lokasi TPS telah dilakukan. Namun untuk pemasangan bilik suara, menurut keterangan yang saya peroleh akan dilakukan pada hari Selasa, 13 Oktober 2024, juga akan dilakukan pemeriksaan oleh pihak keamanan dan Panwaslu, untuk memastikan bahwa semua fasilitas memenuhi standar yang ditetapkan, sekaligus memastikan proses pemungutan suara nanti berlangsung dengan lancar dan aman.
Selain persiapan fisik di TPS, sosialisasi pencoblosan juga menjadi bagian penting dalam memastikan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Melalui berbagai media komunikasi, seperti sosial media, pamflet, dan pertemuan langsung, informasi tentang proses pencoblosan dan pentingnya hak suara disampaikan kepada masyarakat.
Sebagaimana diungkapkan oleh salah satu anggota KPPS bahwa, "Kami aktif melakukan sosialisasi melalui media sosial, pamflet, dan pertemuan langsung dengan masyarakat. Kami berusaha untuk menjelaskan secara detail tentang proses pencoblosan dan pentingnya hak suara bagi setiap warga."
Sosialisasi ini tidak hanya ditujukan kepada pemilih yang sudah terdaftar, tetapi juga kepada mereka yang belum terdaftar sebagai pemilih. Berbagai kampanye inklusif dilakukan untuk mengajak masyarakat agar mendaftar sebagai pemilih aktif dan berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Selain itu, proses pendistribusian kartu pemilih bagi warga yang memiliki hak pilih juga menjadi fokus utama dalam minggu tenang ini. Panitia Pemilihan Umum (KPU) bekerja sama dengan petugas di tingkat desa/kelurahan untuk memastikan bahwa semua pemilih telah menerima kartu pemilih mereka.
Berdasarkan pantauan saya, bahwa proses pendistribusian telah dilakukan oleh petugas yang berwenang. Saya juga melihat bagaimana petugas KPPS setiap hari mengunjungi rumah-rumah warga untuk memastikan bahwa kartu pemilih diterima oleh masing-masing pemilih. Mereka juga menghimbau setiap emilih yang dikunjungi untuk segera memeriksa dan memastikan keberadaan kartu pemilih, serta membawa kartu tersebut saat datang ke TPS pada hari pemungutan suara.
Pengamatan saya ini juga serupa dengan pernyataan anggota KPPS yangsaya wawancarai, ia mengatakan bahwa "Kami bekerja sama dengan KPU dalam proses pendistribusian kartu pemilih. Setiap anggota KPPS bertugas untuk menyalurkan kartu pemilih kepada pemilih di wilayahnya masing-masing. Kami juga memastikan bahwa setiap pemilih memahami pentingnya membawa kartu pemilih saat datang ke TPS pada hari pemungutan suara."
Kerja-kerja para petugas dalam menyambut peristiwa demokrasi ini patut diapresiasi. Bahwa pekerjaan memperhatikan setiap pemilih dan memastikan bahwa pemilih dapat memiliki akses untuk menggunakan hak suara di hari pemilu nanti, adalah pekerjaan yang mulia. Jika tidak berlebihan, saya mengatakan mereka (para petugas) adalah garda terdepan demokrasi, karena kesuksesan dan kelancaran pemilu ada di tangan mereka.Â
Meskipun demikian, para petugas juga mengungkapkan bahwa ada tantangan atau hambatan yang dihadapi dalam persiapan menjelang Pemilu 2024, misalnya terkait dengan akurasi (identitas) data pemilih. Namun, menurut para petugas bahwa, mereka akan berupaya untuk menyelesaikan segala macam hambatan tersebut di sisa waktu beberapa hari ini.
Akhirnya, minggu tenang menuju pemilu 2024 tidak hanya merupakan masa untuk menenangkan situasi politik, tetapi juga merupakan waktu krusial dalam memastikan semua persiapan terkait pemilu telah dilakukan dengan baik. Dari persiapan di TPS, sosialisasi pencoblosan, hingga pendistribusian kartu pemilih, semua langkah diarahkan untuk memastikan bahwa proses pemungutan suara berlangsung lancar, aman, dan demokratis. Semua pihak diharapkan dapat bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban dalam menghadapi momentum bersejarah ini. Semoga sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H