Sera memicingkan mata, seolah berharap penjelasan lebih. Aku membalas dengan tatapan biasa saja.
"Kau pulang jam berapa hari ini?"
"Dua puluh lima menit lagi."
"Kalau begitu, aku akan menunggumu di luar. Persiapkan dirimu untuk mendengar ceritaku." Tidak ada lagi ucapan setelah itu. Segera bergegas mengambil roti gandum dan membayarnya, aku lantas berjalan keluar dan duduk di kursi depan toko yang sengaja disediakan untuk pelanggan.
Tiga puluh menit berlalu, Sera keluar toko mengenakan kaos hitam dengan celana jins. Penampilannya sangat sederhana, membuatku menaruh sedikit kekaguman. Sedikit saja, sebab yang lain sudah barang tentu untuk Lisa.
"Mau cerita apa?" tanya Sera, membuka percakapan.
"Saat perjalanan kemari, aku melihat Lisa sedang berbicara dengan seorang pria. Dia terlihat bahagia. Apa dia benar-benar sudah menemukan penggantiku?"
"Bisa jadi. Tidak ada masalah berarti, saat seorang gadis populer seperti Lisa, meninggalkan laki-laki sepertimu. Pasti di luar sana, ada banyak pria yang sedang antre mendapatkan kesempatan untuk bisa menjalin hubungan dengan dia."
"Jadi?"
"Ya, seperti ucapanku. Mungkin dia memang sudah bertemu dengan lelaki baru, yang bisa membuatnya nyaman."
"Dari mana kamu bisa berasumsi seperti itu?"