Pertemanan tidak ada yang tulus
Wajar apabila manusia akan selalu meragukan kehadiran seseorang yang menghampiri dirinya. Keraguan itu tentu ada sebabnya, yaitu ketika diri tidak mampu berdamai dengan masa lalunya.Â
Ketulusan hanya mengajarkan diri untuk  kesiapan menerima sakit hati.Â
Hati yang kau tawarkan hanyalah sebuah permainan didalam sebuah kesenangan bahkan penawaran diri yang selalu ada  secara murnipun hanya menjadi sebuah penipuan bila kita hanya dianggap sebatas teman. Â
Kadar sebuah ketulusan hanya bisa dipandang ketia diri memiliki ikatan romantisme berdua. Ikatan romantime berdua didalam kata pacaran. Tentu hal yang pasti kala diri memberikan segalanya untuk kekasihnya.Tidak ada yang salah memberikan ketulusan kepada kekasihnya.
Namun yang menjadi sebuah pergumulan, ketika diri belum memiliki ikatan kepada kekasihnya, Salahkah diri kita memberikan ketulusan kepada nya didalam sebuah pertemanan?
Jawabannya Salah, karena dirinya masih menganggap sebuah ketulusanmu tidak berarti apa-apa, bahkan itu menjadi kebodohanmu didalam memberikan ketulusan.Â
Dia tidak mengerti dan memahami sedikit pun, kelak tentang apa yang ingin kamu harapkan daripadanya. Dia hanya perlu candaan dan gurauan mu sembari menunggu masa lalunya bertemu dengannya.Â
Dirimu lupa bahwasanya kamu hanyalah bilik-bilik ruang yang bisa disinggahi dan dia memiliki bilik-bilik lainnya ketika memang upaya mu tidak memenuhi.Â
Dirimu hanyalah sebuah bilik pertemanan, bukan kepastian kamar yang dipersiapkan sebagai saluran ketulusan yang diidamkannnya. Â
Kamar yang selalu menjadi tempat menunggu masa lalunya. Kamar yang menjadi tempat ketulusan  bersama masalalunya, bukan pertemanan yang kau tawarkan.
Sadar sadar !! Pertemanan tidak ada yang tulus
Ketulusan hanya ditujukan bagi mereka yang pacaran bukan didalam pertemanan
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H