Mohon tunggu...
Nature

Ilegalkah Membawa Tanaman di Dalam Pesawat?

24 Agustus 2018   01:00 Diperbarui: 25 Agustus 2018   13:18 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena merawat suatu tanaman agar dapat hidup, beradaptasi, dan bertahan di negara lain dengan cuaca, iklim, nutrisi, dan kelembaban yang berbeda bukanlah hal yang mudah, jika suatu negara sudah mampu memelihara dan mengembangkannya dengan baik itu menjadi hak mereka sepenuhnya untuk merawat dan mengembangkan tanaman sesuai kehendak mereka yang berasal dari luar negeri itu. Dan ini memang bukanlah suatu tindakan yang illegal. Awalnya aku sendiri berpikir bahwa jika aku membawa tanaman di dalam pesawat aku akan diberi hukuman yang lumayan berat karena masalah ini. Ternyata tidak boleh karena masalah kesehatan saja.

Intinya menurutku ini adalah hal yang boleh dilakukan, namun pasti dengan beberapa syarat tertentu. Syarat-syarat itu contohnya jika negara Amerika mengambil plasma nutfah pohon Jati yang berasal dari Indonesia, mereka tidak akan mengakui bahwa tanaman ini khas negara mereka sendiri. Tapi dari sisi lain, tindakan seperti ini akan merugikan negara yang plasma nutfahnya diambil oleh negara lain dan menggunakannya untuk kepentingan komersial. Tentu ini akan merugikan negara asal, mengurangi devisa negara, dan merugikan kedudukan negara asal tersebut di pasar internasional. 

Namun itulah mengapa ada kompetisi di dunia kita. Sebenarnya kompetisi itu hanyalah masalah sepele. Hanya tergantung bisa mengkuti atau tidak. Yang menjadi masalah utama adalah jati diri dan pride sebuah bangsa melalui kekhasan flora dan fauna negara itu. Jadi kesimpulannya adalah saya sependapat dengan pengambilan gen atau plasma nutfah dari negara lain dan mengembangkannya di negara sendiri, namun syaratnya adalah tidak boleh mengakui jika tanaman itu adalah khas negara mereka sendiri karena itu akan berkembang menjadi banyak masalah sesuai sebuah pepatah yaitu "Lepas dari mulut harimau, masuk ke dalam mulut buaya."

Demikian essay dari saya, maaf jika ada salah penulisan. Semoga essay ini dapat memajukan dan mempercepat penelitian kultur jaringan. Terima kasih telah membaca. AMDG

Sumber:

http://repository.unja.ac.id/3400/ (jurnal)

http://www.ebiologi.net/2015/12/Pengertian-teknik-kultur-jaringan.html

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/04/20/159065/teknologi-kultur-jaringan-mudah-tapi-mahal/

https://masfikr.com/pengertian-kultur-jaringan/

https://www.pintarbiologi.com/2015/01/pengertian-teknik-dan-manfaat-kultur-jaringan.html

https://www.researchgate.net/publication/259472543_Kultur_Jaringan_Tanaman_Solusi_Perbanyakan_Tanaman_Budidaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun